Nyamuk 'Doyan Kawin' Tingkatkan Wabah Demam Berdarah

Gigitan nyamuk.
Sumber :
  • Pixabay/Nuzree

VIVA.co.id – Sadarkah Anda bila nyamuk-nyamuk yang berkeliaran di sekitar Anda semakin banyak saja. Meski sudah dibasmi menggunakan obat serangga, nyamuk seolah tak berhenti datang dan mengganggu.

Anak Tora Sudiro Dilarikan ke Rumah Sakit Karena Deman Berdarah Dengue (DBD)

Menurut Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari Pesatuan Peneliti Penyakit Tropik dan Infeksi (PETRI), dari tahun ke tahun nyamuk memang semakin banyak. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan iklim yang sekarang terjadi.

"Suhu atau temperatur yang semakin tinggi, membuat nyamuk jadi 'doyan kawin'. Sehingga telur semakin banyak, semakin banyak juga orang yang tertular penyakit," ujar Leo saat media briefing 'Nyamuk Bandel, Perkembangan dan Wabah yang Ditimbulkan' di Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017.

Kasus Demam Berdarah di Singapura Meroket, Sudah Makan Korban Sebanyak Ini

Selain itu, nyamuk-nyamuk juga menjadi semakin 'bandel'. Penyebabnya, nyamuk merupakan serangga yang sangat pintar beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Jika dahulu nyamuk bisa ampuh dibasmi dengan obat nyamuk tertentu, belakangan nyamuk sudah kebal dan tidak mempan lagi menggunakan obat nyamuk itu.

"Jadi nyamuk itu bisa terbang lagi, dia jadi tambah kuat. Karena dia paling cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan termasuk ruangan yang terus menerus disemprot obat nyamuk tertentu," kata Leo.

Jangan Lengah! Meski Fatalitas DBD Rendah, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada

Akibat perkembangan nyamuk yang semakin banyak, maka semakin banyak juga penyakit yang timbul karena nyamuk. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah penderita demam berdarah setiap tahunnya.

"Meski angka kematian karena demam berdarah berkurang, tapi penyakit demam berdarah semakin naik," lanjut Leo.

Bendera Arab Saudi.

Waspada, Gelombang Demam Berdarah Merebak di Arab Saudi

Arab Saudi sedang bergulat dengan lonjakan kasus demam berdarah yang menyebabkan meningkatnya kekhawatiran di kalangan otoritas kesehatan.

img_title
VIVA.co.id
5 April 2024