Seks Oral, Ketahui Bahayanya

Ilustrasi wanita
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Bercinta oral (oral sex) merupakan sesi penting untuk menciptakan suasana panas di atas ranjang. Pria yang memijat atau melakukan oral sex dua puluh menit sebelum berhubungan seksual ternyata mampu membantu pasangan mencapai gairah seutuhnya. 

Ustaz Taufiqurrahman Tentang Hukum Oral Seks: Boleh Banget, Tapi....

Meski nikmat dan menambah gairah bercinta, namun melakukan seks oral juga bukan berarti aman-aman saja. Ada bahaya yang harus diwasapadai.

Sebuah studi baru saja mengungkap bahwa melakukan oral seks terutama jika melakukannya dengan banyak pasangan ternyata membuat pria berisiko tinggi terkena kanker kepala dan leher yang dipicu oleh paparan virus papiloma manusia, yang dikenal sebagai kanker orofaring (kanker tenggorokan) terkait HPV. 

Mau Bercinta Tapi Takut COVID-19? Ini Aktivitas Seks yang Paling Aman

Studi yang dipublikasi di jurnal Annals of Oncology, menemukan bahwa risikonya jauh lebih rendah di kalangan wanita, mereka yang tidak merokok, dan mereka memiliki kurang dari lima pasangan seks dalam masa hidup mereka. 

"Kebanyakan orang melakukan oral seks dalam kehidupan mereka, dan kami menemukan bahwa infeksi mulut dengan penyebab kanker HPV jarang terjadi di antara wanita terlepas dari berapa banyak pasangan seks oral yang mereka miliki," kata salah satu penulis penelitian Amber D'Souza, profesor di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di AS.

Menelan Sperma saat Oral Seks, Apa Sih Manfaatnya?

Seperti diketahui, ada lebih dari 100 jenis HPV namun hanya sedikit yang diketahui menyebabkan kanker. Yakni Infeksi dengan HPV 16 atau 18 yang sudah diketahui dapat memicu sebagian besar kanker serviks, dan HPV16 yang juga menyebabkan sebagian besar kanker oropharyngeal.

Para peneliti menganalisis data dari 13.089 orang, berusia 20-69, dalam Survei Kesehatan dan Gizi Nasional AS (NHANES) yang telah diuji untuk infeksi HPV oral. Mereka menggunakan jumlah kasus kanker orofaringeal dan kematian dari pendaftar AS untuk memprediksi risiko kanker akibat infeksi HPV oral.

Para periset menemukan bahwa wanita yang memiliki satu atau beberapa pasangan seks oral selama masa hidup mereka memiliki prevalensi infeksi mulut paling rendah dengan jenis HPV penyebab kanker.

Prevalensi infeksi meningkat sedikit menjadi 1,5 persen di antara wanita dengan dua atau lebih pasangan seks oral. Di antara laki-laki, kelompok risiko terendah adalah mereka yang memiliki satu atau tidak memiliki seks oral dalam masa hidup mereka, dengan prevalensi infeksi HPV oral 1,5 persen.

Prevalensi infeksi paling tinggi 15 persen di antara pria yang merokok dan memiliki lima atau lebih pasangan seks oral. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya