Kapan Sebaiknya Air Mineral Kemasan Tak Dikonsumsi?

Pabrik Aqua Cianjur
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lutfi Dwi Pujiastuti

VIVA – Setiap produk pangan kemasan selalu dicantumkan tanggal kedaluwarsa. Tak terkecuali dengan air minum mineral kemasan. Hal ini penting dilakukan untuk menjamin agar pangan aman dikonsumsi, termasuk untuk air mineral kemasan.

Bisa Picu Kanker, Ini Biang Kerok Penyebab Tingginya Kadar Bromat dalam Air Minum Kemasan

"Sesuai dengan ISO, produk yang sampai ke konsumen harus ada tanggal expired nya," kata Kepala Pabrik Aqua, Novan Yulianto, saat ditemui di pabrik Aqua, Cianjur, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ia pun mengatakan, untuk produk air mineral Aqua, tanggal kedaluwarsa yang dicantumkan biasanya sampai dua tahun. Bahkan untuk produknya, meski dicantumkan tangal kedaluwarsa sampai dua tahun, namun ada jaminan aman dikonsumsi hingga lima tahun.

AQUA Bersama Ramadan Jazz Festival 2024 Donasikan 100% Hasil Penjualan Tiket ke Palestina

"Jangan kan produk minuman, lem saja bisa expired," katanya.

Meski begitu, Novan juga mengatakan, air mineral kemasan akan memiliki kualitas yang baik juga tergantung dari cara pengemasan dan penyimpanan. Jika melihat isi kemasan berlumut dan kadar air berubah, Anda tentu harus waspada. Untuk itu, pihaknya, selalu menganjurkan pada distributor ataupun para pedagang air mineral kemasan untuk menyimpan di tempat aman dan jauh dari sinar matahari.

Ternyata Hoax! AQUA Tidak Masuk Daftar Boikot, Ini Pernyataan BDS

"Kita punya program Aqua quality commitment untuk jaga kualitas air hingga ke konsumen. Anjuran penyimpanannya juga para penjual eceran sebaiknya tidak membiarkan air kemasan ini langsung kena matahari secara ekstrem tiap hari," tambah Corporate Communications Manajer Aqua Grup, Michael Liemena.

Untuk memastikan kualitas air tetap terjaga, produk air mineral kemasan ini juga telah melakukan uji tes keamanan. Bahkan pernah juga dites untuk dijemur di bawah sinar matahari langsung. Dan hasilnya, setelah dites, air dalam kemasan tetap aman dikonsumsi, namun kemasan luar menjadi rusak dan terlihat tidak menarik.

"Produk airnya tetap murni, hanya labelnya saja yang kusam. Meski demikian tetap disarankan, saat mengonsumsi tetap sesuai best before-nya," tambah Novanto lagi.

Michael pun mengatakan, biaya packaging untuk produk air mineral kemasan ini paling mahal. Sejauh ini bahan baku khusus untuk kemasan ada yang menggunakan produk impor dan ada juga yang berasal dari lokal. "Ini untuk menjamin kualitas. Botol-botol Aqua bekas ini bahkan jadi idola pemulung, karena harganya mahal."

Seperti diketahui pula, proses pengemasan air mineral ini memiliki tahapan yang panjang. Mulai dari pemetaan sumber air yang berkualitas hingga proses pengemasan yang sangat steril. Saat proses pengemasan pun jika ditemukan ternyata kualitas botol tidak sesuai standar, maka akan langsung dibuang lewat sensor mesin quality control otomatis.  

"Jadi air mineral ini benar-benar alami, yang dipakai yang mengandung mineral seimbang. Masuk pabrik hanya untuk menyingkirkan kontaminannya saja. Supaya lebih aman dan higienis dikonsumsi," kata Michael lagi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya