- pixabay/pexels
VIVA – Sebuah riset baru menyatakan bahwa disfungsi ereksi bisa menjadi tanda awal adanya penyakit jantung.
Sejumlah peneliti melakukan sebuah tinjauan pada 26 penelitian sebelumnya yang menginvestigasi kaitan antara dua kondisi. Mereka mengatakan bahwa aliran darah yang rusak bisa menjadi penyebab keterkaitan keduanya.
Ada hubungan yang kuat yang teridentifikasi dari disfungsi ereksi dengan fungsi endothelial yang buruk, di mana pembuluh darah tidak mampu melebar secara penuh dan membuat aliran darah berjalan lancar.
Disfungsi endothelial merupakan tanda awal dari ateroskleorosis, sebuah kondisi di mana plak menumpuk di pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Lebih lanjut, dilansir dari laman Daily Mail, para peneliti dari Baptist Health South Florida menemukan bahwa disfungsi ereksi berkaitan dengan meningkatnya ketebalan intimal medial pembuluh nadi kepala. Ini terjadi saat plak menumpuk di dinding pembuluh darah yang menyuplai darah ke kepala, dan menjadi penanda awal adanya aterosklerosis.
"Hubungan ini tetap konsisten dalam usia, kualitas studi, dan metode dari penilaian disfungsi ereksi, dan tahun publikasi sub kelompok," tulis para peneliti di dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Vascular Medicine.
Temuan ini secara khusus penting bagi pria muda, yang kemungkinan kecil didiagnosis masalah jantung. Demikian penulis studi mengatakan.
"Kami tahu indikator disfungsi ereksi dianggap sebagai indikator awal dari penyakit vaskular yang mungkin muncul sebelum penyakit jantung didiagnosis dokter," ujar penulis penelitian, Dr. Abbi Lane-Cordova.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pria yang memiliki faktoro risiko penyakit jantung lebih kecil, seperti tidak merokok, aktif secara fisik, pola makan lebih sehat, juga memiliki kemungkinan kecil untuk mengalami disfungsi ereksi di usia tuanya.
"Para pria bisa menghindari disfungsi ereksi dengan cara yang sama mereka menghindari penyakit jantung," lanjutnya.
