Masuk Angin dan Angin Duduk, Apa Bedanya?

AYO HIDUP SEHAT tvOne Senin 8 Januari 2018
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Istilah Masuk Angin dan Angin Duduk seringkali berkembang di masyarakat. Namun dalam istilah medis, sesungguhnya dua istilah tersebut merupakan sebuah gejala dari suatu penyakit.

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

Spesialis Penyakut Dalam, dr Ahmad Fariz Malvi Zamzam Zein, Sp.PD mengatakan, bukan hal yang sulit sebenarnya untuk membedakan antara masuk angin dan angin duduk.

Kalau masuk angin biasanya gejalanya seperti menderita dispepsia, gejala berupa nyeri, perasaan tidak enak pada perut bagian atas yang menetap atau berulang disertai dengan gejala lainnya seperti rasa penuh saat makan, cepat kenyang, kembung, bersendawa, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan dada terasa panas.

Sebelum Meninggal, Donny Kesuma Ngaku Tekuni Pekerjaan di Dunia Malam Selama 20 Tahun

"Masuk angin biasanya terasa tidak nyaman seperti di dada, perut, ini terkait dengan beberapa kelainan. Kalau terkait penyakit dispepsia, biasanya gejalanya kembung, ada aliran balik dari asam lambung, gangguan kontraksi lambung dan bisa menyebakan sensasi seperti masuk angin. Bisa juga menimbulkan kelelahan," kata dr Ahmad dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT di tvOne, Senin, 8 Januari 2018.

Sementara angin duduk, biasanya gejalanya adalah nyeri yang dirasakan di dada. Seperti ditimpa benda berat atau seperti ditusuk-tusuk dan diremas.

Duka Mendalam Baim Wong dan Armand Maulana atas Kepergian Donny Kesuma

Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Rina Ariani, Sp.JP pun menjelaskan, angin duduk biasanya berkaitan dengan masalah jantung atau pembuluh darah koroner.

"Sakitnya bisa terasa di dada, bisa di tengah sakitnya sedikit ke kiri, nyerinya tumpul, dan nyerinya enggak bisa ditunjuk," kata dr Rina di acara yang sama.

Nyeri jantung pun katanya bisa timbul karena jantung kekurangan oksigen. Rasanya berat, bagai ditindih atau bahkan seperti diduduki.

"Sakitnya di tengah, bisa juga menjalar ke lengan kiri, leher atau ke punggung."

Ini menjadi tanda, aliran darahnya terganggu, sebabnya bisa karena adanya penyempitan. Penyebab angin duduk bisa kerena kolesterol tinggi, darah tinggi, diabetes hingga obesitas.

Untuk mencegah terjadinya angin duduk, dr Rina pun menyarankan, agar saat usia memasuki 35 tahun, lakukan medical check up secara rutin.

"Untuk laki-laki, lakukan screening usia 35 tahun. Sebab saat ini banyak usia muda terserang angin duduk. Penyebabnya salah satunya juga karena merokok."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya