Alasan Vaksin Difteri Harus Diulang, Ini Penjelasan Menkes

Ilustrasi imunisasi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Mewabahnya kembali difteri di berbagai wilayah di Indonesia, mendorong dilakukannya lagi vaksinasi difteri. Namun, yang seringkali menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan anak yang sudah melakukan imunisasi lengkap?

Miris, Lebih 200 Kota di Indonesia Risiko Tinggi Penularan Polio

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan, di usia 18 bulan imunisasi difteri harus diulang kembali. Hal ini disebabkan antibodi yang berasal dari toksin yang didapatkan dari vaksin sudah menurun kekuatannya.

"Makanya terus diberikan, lakukanlah pengulangan supaya menguat lagi antibodi ini. Imunisasi ulang dilakukan di Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)," ujar Nila saat acara Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Jumat 12 Januari 2018.

Seorang Anak yang Diduga Terserang Difteri di Lampung Barat Meninggal setelah Dirawat

Di masa kejadian luar biasa seperti sekarang, imunisasi lanjutan tersebut ditambah dengan Outbreak Respons Immunization (ORI).

Dalam program imunisasi wajib, anak yang baru lahir biasanya akan diberikan imunisasi dasar hepatitis B dan BCG. Ketika memasuki usia 2, 3, dan 4 bulan diberikan imunisasi influenza dan polio. Dan, baru-baru ini pemerintah menambah dengan measles rubella, serta encephalitis di beberapa daerah endemis.

Kabupaten Garut KLB Difteri, Ini Tanda Gejala dan Cara Pencegahannya
Ilustrasi bayi/anak/parenting.

Deret Penyakit Berbahaya bagi Bayi, IDAI: Difteri Itu Mematikan

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) soroti angka kematian bayi dan anak yang kondisinya masih terus meresahkan. Kasus kematian tercatat paling tinggi terjadi pada bayi.

img_title
VIVA.co.id
16 Agustus 2023