- VIVA/Ayu Utami Paramitha
VIVA – Tidak ada yang dapat mengetahui bagaimana jalan kehidupan seseorang akan berhenti. Begitu juga yang dirasakan oleh keluarga Muhammad Hiromitsu Harada atau Chef Harada. Sang anak, Ayumi Harada mengatakan sang ayah tidak pernah mengeluh akan rasa sakit yang ia derita.
Ia selalu menjadi sosok yang membanggakan, kuat, dan menginspirasi bagi keluarganya. Namun, usia tak ada yang tahu. Chef Harada menghembuskan napas terakhirnya pada Senin dini hari, 19 Maret 2018.
Ayumi pun berbagi tentang kenangan-kenangan indah yang ia lalui bersama sang ayah. Menurutnya, sang ayah pernah mengungkapkan pesan, apabila ia jatuh sakit, ia ingin Ayumi lah yang merawatnya.
"Saya sangat dekat dengan ayah. Pernah suatu ketika kami bercanda dan ayah berkata, ‘Jika ayah sakit, kamu yang rawat ayah ya’. Namun, karena kami sedang bercanda, saat itu saya membalasnya dengan ucapan, ‘Tidak mau, adik saja yang merawat’," ucap Ayumi saat ditemui oleh VIVA di rumah duka Cinere, Depok, Senin, 19 Maret 2018.
Tanpa disangka ucapan tersebut menjadi kenyataan. Sang ayah secara tiba-tiba jatuh sakit dan Ayumi pun tak pernah pergi dari sisi sang ayah dan terus merawatnya mulai dari awal hingga ajal menjemput.
"Aku bilang sama ayah, ‘Yah, cita-citanya terkabul ya. Ayah sakit aku rawat’," kata Ayumi.
Ayumi juga mengatakan, selama sang ayah dirawat di rumah sakit, ia sama sekali tidak pernah mengeluh akan penyakit yang dideritanya. Hanya saja ketika beberapa waktu lalu, Chef Harada pernah satu kali mengeluh rasa capek berjuang melawan penyakitnya.
"Suatu malam di rumah sakit, ketika kita sedang tidur di satu tempat tidur yang sama, ayah mengatakan ia merasa capek pada penyakitnya,” ucap Ayumi.
Menurut Ayumi, apa yang dirasakan sang ayah adalah hal yang wajar. Ia berkata, merupakan suatu kebohongan jika menderita suatu penyakit tidak menguras tenaga dan energi penderitanya.
"Iya aku paham ayah capek, karenanya ayah cepat sembuh," ujar Ayumi waktu itu menyemangati ayahnya.
Saat berita ini ditulis, jenazah Chef Harada sudah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, diantarkan oleh seluruh keluarga besar dan kerabat dekatnya.
