Cara Unik Investasi: Koleksi Barang Antik

Barang Antik
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Shalli Syartiqa
VIVA.co.id
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
- Biasanya orang memilih menginvestasikan penghasilannya pada properti atau emas. Padahal, bila Anda jeli, ada sesuatu yang nilainya tidak kalah tinggi, yakni barang-barang antik.

Kiat Jadi Pengusaha Sukses ala Zaskia Adya Mecca

Meski terbilang jarang, investasi barang antik digemari oleh para kolektor-kolektor, salah satunya Bagus Supriadi. Ia telah mengoleksi berbagai macam hal berbau jadul sejak 14 tahun lalu.
Bos Sido Muncul: Pintar Bukan Jaminan Bisa Sukses


Menurut Bagus, untuk memulai investasi ini, ada dua tipe orang. Ada yang tipikal benar-benar kolektor, ada yang suka jual beli.


"Kalau kolektor belum tentu jual beli, kalau jual beli belum tentu kolektor tapi tahu barang-barangnya. Kalau saya 70 persen kolektor, 30 persen jual beli," kata Bagus saat ditemui
VIVA.co.id
di Pameran Pesona Tempo Doeloe Jilid 4 di Gajah Mada Plaza, Jakarta Pusat, Minggu, 10 Januari 2016.


Soal nilai barang, lanjut Bagus, semakin tua barang akan semakin mahal dan tidak selamanya barang antik didapat dari pertokoan. Seringkali ia dapat dari lapak dan bisa meraih untung. Belinya murah, jualnya bisa mahal.


"Barusan sebelum ke sini saya beli buku tentang Marilyn Monroe harganya Rp150 ribu padahal harga aslinya Rp350 ribu dan ini bisa dibeli sama orang sampai Rp500 ribu bahkan yang ngefans bisa sampai Rp2 jutaan, " tambah Bagus bersemangat.


Barang yang bisa diinvestasikan pun beragam, tapi ada waktu-waktu yang saat itu sedang populer. Salah satunya buku yang sedang naik daun salah satu judul karya Pramoedya. Harganya bisa sampai Rp1 juta. Normalnya hanya Rp100 ribu, bisa mahal karena bukunya sudah tidak terbit lagi.


Selain buku, prangko pun juga bisa, bahkan nilainya bisa sampai Rp1 miliar, bernama One Penny. Prangko Dari tahun 1845 ini asli Inggris dengan 3 versi warna. Edisi pertama hitam, biru dan merah.


"Ada juga Netherland indie gambarnya menceritakan masa penjajahan Belanda tahun 1940-an," kata Bagus. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya