- VIVA.co.id/Nuvola Gloria
VIVA.co.id - Setiap perayaan ibadah pasti memiliki ciri khas, salah satunya melalui kuliner. Begitu juga dengan Tahun Baru Imlek yang dirayakan etnis Tionghoa. Mereka selalu menyediakan kue keranjang.
Kue keranjang berwarna coklat bulat dan kenyal, orang awam menyebutnya dodol Cina. Kue keranjang ini berbahan dasar ketan dan gula pasir, hanya disediakan saat perayaan Imlek.
"Masaknya cukup lama sampai 12 jam. Rasanya sangat manis dan bisa tahan satu sampai dua bulan kalau enggak dimakan. Tapi, ya sebaiknya langsung dikonsumsi, kalau tidak bakal keras," kata Andriani sang pedagang kepada VIVA.co.id di depan Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, Minggu, 7 Februari 2016.
Wanita yang sudah 30 tahun menjual kue khas Imlek itu mengatakan bahwa kue keranjang dapat dikonsumsi dengan kopi. Biasanya dodol ini disediakan untuk para keluarga dan kerabat dekat.
Sejumlah wisatawan asing pun tertarik untuk mencoba kue keranjang. Harganya sangat terjangkau untuk berukuran besar dengan isi dua dodol, hanya Rp15 ribu. Sementara ukuran kecil isi empat dodol hanya Rp10 ribu.
"Kue ini cuma dibikin satu tahun sekali, hanya pas Imlek," ucap Andriani.
Selain kue keranjang, masih ada kue lainnya seperti kue mangkok, kue Ku, dan sagon bakar yang berbentuk persegi panjang. Kuliner ini mayoritas berwarna merah muda dan merah tua. (one)
Akhiri Imlek, 5000 Lontong Cap Go Meh Dibagikan Gratis
Tradisi ini hanya berkembang di Indonesia.
