- VIVA.co.id/Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Berbeda dengan rumah makan Padang pada umumnya, yang memamerkan masakannya dalam etalase yang terletak di bagian depan restoran, dan kursi-kursi khas kantor berjajar rapi, kesan kafe justru lebih kental terasa di restoran Padang yang terletak di kawasan Tamansari, Jakarta Barat ini.
Mengusung tema nasionalisme, tak heran bila interior restoran penuh dengan nuansa patriotisme, seperti adanya mural wajah Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, juga para pejuang bangsa lainnya di salah satu dinding. Tak hanya itu, langit-langit restoran juga dihias dengan corak batik yang terbuat dari rotan yang dijalin satu demi satu dengan tangan.
Saat pertama masuk, pengunjung langsung dihadapkan pada gunungan wayang yang merepresentasikan dunia dan isinya, serta motif segitiga yang terinspirasi dari pucuk rebung Padang, dan did alamnya terdapat motif batik Solo, Yogya, Parang Kencana, dan Kawung.
Perbedaan budaya juga tetap bisa disatukan dengan apik. Terbukti saat bentuk gunungan wayang khas Jawa dipadukan dengan songket Padang asli di bagian koridor seni.
Di sini juga menjadi surga bagi mereka yang doyan foto-foto untuk diunggah ke akun media sosial, karena banyak spot menarik. Misalnya saja koridor seni dengan beberapa bentuk gunungan yang dilengkapi lampu sebagai pembingkainya, memberikan kesan layaknya ilusi kaca berlapis saat berfoto di koridor tersebut.
Lebih jauh masuk ke dalam, tengoklah bagian langit-langit, karena ada lampu berjajar sempurna membentuk peta Indonesia. Pulau Sumatera hingga Papua semua terlihat indah sebagai bagian interior ruangan.
"Sebagai anak bangsa, kami mau menonjolkan kebudayaan Indonesia dan patriotic feel yang semakin lama kian memudar di era modern ini,"kata Dandy Widjaja, pemilik restoran Padang Merdekaa kepada VIVA.co.id baru-baru ini.
Aneka masakan Padang (VIVA.co.id/Rintan Puspitasari)
Tak hanya memanjakan pelanggan secara visual, tapi juga lidah. Dengan mengunggulkan cita rasa olahan khas Padang dan Bukittinggi, seperti ayam pop, rendang dan ayam goreng, restoran ini sengaja menggunakan bahan-bahan dari daerah asalnya, agar masakannya tetap terasa originalitasnya.
"Beda rasanya, lebih menonjol di bumbu, warna lebih cerah. Hampir 75 persen bahan dari seberang. Misalnya cabai, cengkih, kayu manis, lebih bagus, warna, dan wanginya lebih menonjol," kata Iwan, salah satu juru masak sekaligus Manajer Operasional di restoran ini.
Dan tak bohong, rasa ayam pop yang diunggulkan pun sangat lezat dan berbeda dengan ayam pop pada umumnya. Semua berkat saus yang juga turut disajikan bersamaan dengan ayam pop. Saus dengan rasa manis, pedas dan gurih tersebut dibuat dari susu kental manis, terasi dan petai.
Selain itu, banyaknya bumbu rendang asli dari daerah asalnya yang digunakan juga menjadi salah satu pembeda rendang di restoran ini. Hidangan lain yang sayang untuk dilewatkan adalah Dendeng Lambok dan Dendeng Batokok. Rasa renyah dan sambal yang pedas gurih membuat hidangan ini wajib dicicipi.
Ayam pop (VIVA.co.id/Rintan Puspitasari)
Dendeng lambok (VIVA.co.id/Rintan Puspitasari)
Sedangkan untuk sayurnya, selain ada sayur nangka, tumis pare dan lain-lain, tapi yang harus dicoba adalah sayur ubi tumbuk. Ini adalah sayur dari daun singkong, santan dengan rasa kecombrang yang kental terasa, sehingga menambah kelezatan sayur ini.
Jadi kalau berkunjung ke kawasan Jakarta Barat dan ingin kembali merasakan indahnya Nusantara serta perjuangan para pahlawan, sekaligus mencicip nikmatnya hidangan masakan Padang, di sinilah tempatnya.
Padang Merdeka
Jl. Lada No.1 Pinangsia, Tamansari,
Jakarta Barat
Harga: Mulai dari Rp18 ribu
Buka: 09.30-24.00 WIB
(ren)
