Tips Simpan Daging agar Segar dan Tahan Lama

Daging merah.
Sumber :
  • Pixabay/Unsplash

VIVA.co.id – Di bulan Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri, kebutuhan konsumsi daging meningkat. Tak heran harga daging selalu melonjak di bulan puasa.

Tips Simpan Bahan Makanan di Kulkas dan Cara Menghangatkannya

Untuk menghindari harga daging yang terus melonjak, kebanyakan orang menyimpan daging untuk persiapan buka puasa, sahur, bahkan disimpan hingga Hari Raya Idul Fitri. Namun, perlu Anda tahu, menyimpan daging tidak boleh sembarangan, agar nutrisinya tak hilang, dan kesegarannya terjaga serta terhindar dari bakteri.

Karena hal ini, Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) pun menyampaikan lima kiat menyimpan daging secara benar.  kepada masyarakat. Hal itu dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2017, dengan perkiraan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan daging segar.

Tips Bijak Hadapi Promo Saat Ramadan Supaya Tak Boros

Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan UGM, DR. Jamhari, M., dalam siaran persnya mengatakan, masyarakat wajib tahu, bagaimana cara menyimpan daging yang benar.

“Meningkatnya harga-harga kebutuhan pokok, seperti daging sangat memberatkan masyarakat. Karena itu, perlu diupayakan kiat-kiat penting dalam menyimpan daging secara benar,” ujar dia pada VIVA.co.id dalam rilisnya.

Berkumur dan Sikat Gigi Bikin Puasa Batal?

Lima Kiat

Ia menyebutkan, 5 (lima) kiat menyimpan daging secara benar agar kondisi daging yang dibeli masyarakat tidak rusak.

Pertama, masyarakat harus mengenali daging yang baik. Sebelum menyimpan daging, kata dia, ada baiknya masyarakat mengenali terlebih dahulu daging yang baik. Secara umum, daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir, dan memiliki bau khas daging. Apabila daging telah mengalami perubahan warna yang tidak semestinya, daging tersebut tidak layak dikonsumsi.

“Kalau daging berwarna gelap, bisa disebabkan ternak kurang diistirahatkan sebelum dipotong. Proses istirahat diperlukan karena akan memengaruhi warna dan keempukan daging,” ujar Jamhari.

Kedua, menyimpan daging dalam plastik food grade. Sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi. Sehingga, ketika akan mengolah daging tidak perlu mengeluarkan semua. Daging sebaiknya dimasukkan ke dalam plastik transparan yang tergolong food grade dan hindari menyimpan daging dalam kantong plastik berwarna-warni.

“Tidak dianjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. Dalam kondisi seperti ini mikroba semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan,” katanya.

Ketiga, masukkan dan keluarkan daging secara bertahap. Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau ‘rigor mortis pada daging. Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga selesai kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas. Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di kulkas bagian refrigerator terlebih dahulu selama 24 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer. Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot.

Selanjutnya, lanjut dia, ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap. Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian refrigerator kulkas dan biarkan sampai mencair. Setelah itu, keluarkan daging dari bagian refrigerator dan daging dapat dimasak.

Keempat, pisahkan daging dan jeroan, karena jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, sehingga disarankan untuk menyimpan di freezer yang berbeda. “Jeroan dan daging harus disimpan dalam freezer yang berbeda untuk menghindari adanya kontaminasi silang. Meskipun daging disimpan dalam wadah yang berbeda tetapi masih dalam satu freezer, akan terjadi kontaminasi silang,” terang Jamhari.

Kelima, simpan daging dengan suhu yang tepat. Sebab daging yang disimpan di kulkas bagian refrigerator dapat bertahan 3-4 hari. Di dalam freezer pada temperatur di bawah -180C daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien.

Temperatur -180C, katanya, menyebabkan seluruh air di dalam daging membeku sehingga tidak dapat dimanfaatkan mikroba untuk tumbuh. “Dengan memerhatikan imbauan kami di atas tentang kiat-kiat menyimpan daging secara benar, diharapkan kesehatan masyarakat tetap terjaga. Khususnya memasuki bulan Suci Ramadan.” (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya