Rice Cooker Sering jadi Biang Keladi Tagihan Listrik Bengkak

Ilustrasi alat menanak nasi elektronik atau rice cooker.
Sumber :
  • Youtube

VIVA.co.id – Apakah Anda merasa sering berhemat listrik, namun tagihan listrik setiap bulan masih terbilang mahal? Menurut Kepala Divisi Niaga PT PLN (Persero), Benny Marbun, kemungkinan penyebab besarnya pemakaian listrik antara lain adalah alat ukur kWh meter sudah tidak akurat lagi, petugas pembaca meter tidak membaca dengan benar, atau memang pemakaian listriknya besar.

Moms! Masak Jauh Lebih Efisien Kalau Punya 4 Small Cooking Appliances Ini

Meski begitu, ada beberapa kebiasaan penggunaan alat elektronik yang salah sehingga berpengaruh pada pemakaian listrik yang tidak hemat. Salah satu yang sering tidak disadari orang adalah penggunaan rice cooker. Jangan tertipu dengan iklan di televisi yang mengatakan bahwa menghangatkan nasi menggunakan rice cooker hanya memakai listrik 5 watt.

"Saya tunjukkan name-plate rice cooker, ada tulisan 350 W/77 W. Artinya kalau menanak nasi memakai listrik 350 watt, kalau menghangatkan nasi memakai listrik 77 watt, bukan 5 watt," ujarnya dikutip dari blog pribadinya, bennysilistrik.wordpress.com, Selasa, 13 Juni 2017.

Tips Simpan Bawang Biar Awet, Masak Sahur dan Buka Puasa Jadi Sat Set

Untuk menghemat listrik, ia menyarankan untuk memasak nasi menjelang waktu makan, sehingga dapat habis setelah selesai makan. Kalaupun perlu tetap menyimpan nasi, cukup pakai termos nasi.

"Bila sehari rice cooker memanaskan nasi 10 jam, dan demikian terus setiap hari selama sebulan, maka pemakaian listrik dari penghangat rice cooker adalah= 77 W x 10 jam/hari x 30 hari/bulan= 23,1 kWh/bulan. Andaikan rumah tangga ini tidak menggunakan penghangat rice cooker, maka bisa menghemat 23,1 kWh x Rp1500/kWh= Rp34.650/bulan," lanjutnya menjelaskan.

342 Ribu Rice Cooker Gratis Disebar, Didominasi Wilayah Jawa-Bali

Tak hanya rice cooker, penggunaan dispenser untuk menyediakan air panas juga seringkali membuat pemakaian listrik menjadi tidak hemat.

Ia mengingatkan, menggunakan dispenser untuk selalu menyediakan air panas setiap saat memiliki konsekuensi pemakaian listrik yang banyak dan rekening listrik menjadi mahal.

"Saya sarankan, nyalakan dispenser jika air panas sudah diperlukan. Paling perlu waktu tiga sampai lima menit saja untuk mencapai panas air sekitar 90 derajat Celsius," ucap Benny. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya