- Pixabay
VIVA.co.id – Kita dapat menemukan banyak sekali jenis teh di pasaran mulai dari teh putih, teh hitam, teh hijau hingga teh oolong. Namun, tahukah Anda bahwa semua jenis teh tersebut berasal dari satu daun teh yang sama? Ya, teh-teh tadi berasal dari tanaman bernama camellia sinesis (teh).
Lalu apa yang membuat beragam teh ini berbeda? Dilansir dari laman Huffington Post, Senin, 3 Juli 2017, perbedaan tersebut dipengaruhi oleh cara mereka dipetik dan diproses.
Teh putih berasal dari daun teh yang belum mengembang sempurna. Bentuknya hampir berbentuk kuncup dan masih ditutupi oleh rambut-rambut putih. Proses pengolahannya pun relatif cepat dan dikeringkan setelah dipetik, untuk meminimalisir oksidasi pada daunnya.
Untuk pembuatan teh hijau, para petani menggunakan daun teh muda yang baru mekar. Daun ini kemudian dibiarkan layu agar cairan pada daun tersebut menguap, lalu direbus. Hal ini dilakukan agar enzim pada daun teh tidak hilang. Daun kemudian dikeringkan agar warna hijaunya tidak hilang.
Sedangkan teh hitam sebenarnya diproses dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan teh lain. Namun, ada satu proses yang membuat teh ini dihasilkan dalam bentuk berbeda.
Pertama, daun teh segar dibiarkan layu, layaknya teh hijau. Kemudian daun ini diputar dalam sebuah mesin untuk mengeluarkan enzim yang terdapat di dalam daun. Setelahnya, daun ini didiamkan untuk dioksidasi. Proses inilah yang menghasilkan warna hitam pada teh. Proses oksidasi memberikan rasa teh yang kental dan warna pekat saat diseduh.
Untuk proses pengolahan teh oolong tidak jauh berbeda dengan teh hijau dan teh hitam. Teh ini terbuat dari daun yang sama dengan teh lain. Pertama-tama daun teh didiamkan dan diputar dalam mesin sebelum akhirnya dioksidasi. Lama proses oksidasi ini bisa beragam mulai delapan hingga 80 persen.
Sementara teh herbal, minuman ini tidak terbuat dari tanaman teh dan secara teknis tidak termasuk dalam kelompok teh.
