Pria Diharuskan Bayar Lebih Mahal di Restoran Ini

Ilustrasi makan/restoran.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sebuah kafe vegan di Melbourne, Australia punya aturan yang cukup unik bagi pelanggan pria mereka. Pihak restoran sepakat untuk membebankan harga lebih mahal kepada para pria dibandingkan wanita, dan membuat prioritas duduk bagi para wanita.

Intip Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23

Pemilik kafe Handsome Her, Alex O'Brien mengatakan bahwa hal ini ia lakukan untuk memberikan pelanggan wanita penawaran yang lebih baik, demi meningkatkan kepedulian terhadap perbedaan pembayaran gender. Ini disebutnya sebagai 'pajak pria'.

Dilansir dari laman Mirror.co.uk, Selasa, 8 Agustus 2017, Alex menyebut restorannya sebagai restoran untuk wanita, oleh wanita. Meski begitu pria juga boleh berkunjung dan aturan mengenai biaya tambahan yang harus dibayar pria tadi hanya diberlakukan satu minggu setiap bulannya.

Viral Jeam Kelly Sroyer Dikeplak Shin Tae-yong, Ternyata Gegara Ini

Alex juga mengatakan, selama ini belum ada pelanggan pria yang menolak memberikan biaya tambahan, yang dikalikan 18 persen dari biaya semula.

"Jika para pria tidak mau membayarnya, kami tidak akan mengusirnya keluar. Ini hanya peluang untuk melakukan sesuatu yang baik," katanya.

Sosok Ernando Ari 'Tembok Kokoh' Timnas Indonesia, Bikin Australia Gigit Jari

Pelanggan kafe vegan yang tidak menggunakan cangkir kopi sekali pakai dan menyajikan menu 100 persen dari sayuran ini juga nampaknya mendukung ide tadi.

Salah satu pelanggan memandang, aturan tadi cukup adil jika melihat isu kesetaraan gender yang ada saat ini. Sementara biaya tambahan itu sendiri akan disumbangkan ke lembaga amal wanita.

Alex memilih jumlah 18 persen karena ini mencerminkan perbedaan gaji antara pria dan wanita di Australia di tahun 2016.

Sebagai informasi, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Workplace Gender Equality Agency, yang menggunakan data Biro Statistik Australia dari tahun lalu menyatakan perbedaan gaji pekerja pria dan wanita di Negeri Kanguru itu adalah sekitar 18 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya