Konsumsi Teh Hitam Ampuh Turunkan Berat Badan?

Ilustrasi teh.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA.co.id – Selama ini, mengonsumsi teh hitam dipercaya mencegah obesitas dan bahkan mampu menurunkan berat badan. Benarkah demikian?

10 Pengobatan Rumahan Alami dan Efektif untuk Meningkatkan Jumlah Sperma Pria

Temuan menunjukkan bahwa bahan kimia yang ditemukan dalam teh hitam yang disebut polifenol mampu mengubah metabolisme energi di hati, dengan mengubah metabolit usus.

Sebelumnya, diketahui bahwa polifenol dalam teh hijau lebih efektif dan menawarkan manfaat kesehatan lebih banyak daripada polifenol dalam teh hitam, karena bahan kimia teh hijau diserap ke dalam darah dan jaringan.

6 Manfaat Mengonsumsi Teh Hijau bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Dimanfaatkan untuk Diet

"Temuan baru kami menunjukkan bahwa teh hitam, melalui mekanisme spesifik melalui mikrobioma usus, juga dapat meningkatkan kesehatan dan penurunan berat badan pada manusia," kata Susanne Henning, Profesor di University of California - Los Angeles (UCLA ) dilansir Indian Express.

"Hasilnya menunjukkan bahwa teh hijau dan hitam menghasilakan prebiotik, zat yang mendorong pertumbuhan mikroorganisme baik yang berkontribusi terhadap kesehatan seseorang," Henning menambahkan.

4 Bahan Herbal Terbaik Lancarkan Aliran Darah, Cegah Stroke dan Penyakit Jantung

Untuk penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition, tim tersebut melakukan percobaan pada tikus yang diberi makanan tinggi lemak dan gula tinggi dan dilengkapi dengan teh hijau atau ekstrak teh hitam.

Kedua kelompok memiliki jenis bakteri yang lebih rendah terkait dengan obesitas, namun memiliki lebih banyak bakteri yang terkait dengan massa tubuh tanpa lemak.

Namun, hanya tikus yang mengonsumsi ekstrak teh hitam yang mengalami peningkatan jenis bakteri yang disebut Pseudobutyrivibrio - yang bisa membantu menjelaskan perbedaan antara bagaimana teh hijau dan hitam mengubah metabolisme energi.

Temuan ini menunjukkan bahwa manfaat kesehatan kedua teh melampaui manfaat antioksidannya dan keduanya memiliki dampak yang kuat pada mikrobiom usus, catat Zhaoping Li, Direktur Pusat Nutrisi UCLA. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya