Kue Lumpur Jagalan, Camilan Kuno yang Lagi Hit di Semarang

Kue lumpur Semarang
Sumber :
  • Viva.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Sebagai kota tua bersejarah, Semarang banyak memunculkan resep kuliner khas tempo dulu. Selain Lumpia, kuliner kuno yang kembali nge-hits adalah Kue Lumpur Jagalan.

Sate Klatak Semarang, Boleh Diadu dengan Versi Bantul

Ya, Kue Lumpur Jagalan tentu tak asing di telinga masyakat Semarang. Jajanan kue ini dulu pernah eksis di tahun 1965. Namun namanya sempat meredup selama beberapa tahun. 

Baru sekitar tahun 2014 lalu, kue bertekstur lembut dan manis tersebut kembali booming. Dengan resep turun temurun asli Semarang, kue berusia 45 tahun itu diteruskan oleh generasi berikutnya. 

Cikal Bakal Lumpia Semarang dari Kampung Brondongan

Generasi ketiga penerus Kue Lumpur Jagalan, Nita (30 tahun), bersama suaminya Ronald Novanta (33 tahun) mencoba melestarikan resep leluhur dan mencoba inovasi sentuhan kekinian agar kembali dicintai masyarakat.

"Kue ini memang sempat vakum lama. Karena ini resep warisan yang sayang kalau hilang, jadi kami teruskan pada 2014 lalu," kata Ronald kepada VIVA.co.id, Selasa, 17 Oktober 2017.

Sedapnya Tiram Bakar Semarang, Pedasnya Menggoyang Lidah

Ronald menyebut, Kue Lumpur Jagalan pertama kali ditemukan oleh pendahulunya Lo Yong Bing, warga Semarang keturunan Tinghoa. Lalu resep diturunkan kepada generasi II, Lie Tik Hien dan kini diteruskan generasi ketiga yakni Nita.

Penamaan Kue Lumpur Jagalan, lanjut Ronald, karena memang awalnya jajanan ini dijual di Jl Jagalan Semarang. 

Bahan membuat kue Lumpur Jagalan mulai dari Tepung terigu, gula, mentega, telur dan santan. Sejumlah bahan itu dicampur menjadi sebuah adonan kue kemudian dicetak bulat-bulat berwarna kuning keemasan lalu dipanggang. Barulah kue-kue itu diberi isian rasa sesuai selera.

"Nah setelah itu tinggal dikasih topping sesuai pesanan. Untuk bikin adonannya memang cukup lama sampai satu jam. Tapi dari adonan jadi kue hanya 15 menit," ujar dia.

Kue lumpur Semarang

Tekstur kue rasa hasil kreasi Nita dan Ronald kini lebih kekinian. Mereka memperkenalkan lima rasa yakni kismis, cokelat keju, keju chocochip dan cokelat. Dari lima rasa itu tetap mempertahankan rasa manis dan gurih serta lembut di mulut. 

"Awalnya rasanya cuma cokelat sama orisinal. Terus saya kreasikan lebih modern, ngikuti zaman. Tapi tetap rasa standarnya manis gula dan gurihnya campuran santan, " ujar dia.

Tak sulit untuk menemukan toko kue Lumpur Jagalan di Semarang. Ronald dan Nita bahkan membuka lapak di tiga tempat, yakni Jl Citarum dan Jl Jagalan dan Tanah Mas.  Kue Lumpur Jagalan diijual dengan dua varian kemasan yakni satu box isi enam kue dengan harga Rp15 ribu dan dan isi 12 dengan harga Rp30 ribu. 

"Pembelinya memang selalu ramai. Untuk satu tempat saja bisa habis 200 biji kue," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya