Semasa Hidup, Bondan Winarno Ogah Konsumsi Makanan Ini

Bondan Winarno di Kediamannya
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Pengamat kuliner Indonesia, Bondan Winarno meninggal pagi tadi di Rumah Sakit Harapan kita, Jakarta karena gagal jantung. Semasa hidup, dia dikenal karena acara kuliner yang pernah dibawakannya di televisi beberapa tahun lalu.

Sedih, Sang Anak Ungkap Keinginan Terakhir Bondan Winarno

Dan sebagai penikmat kuliner, dia mengaku menyukai semua makanan. Pria kelahiran 29 April 1950 itu mengatakan, bahwa dia adalah tipe orang yang doyan semua makanan. Meskipun awalnya tak suka, namun menyantap makanan, menurut dia bisa dipelajari.

"Dulu saya tidak suka sushi, karena saya pikir makanan mentah kok dimakan. Tapi tahun 1971 saya ke Jepang, dan berpikir apa yang membuat orang Jepang cerdas, ya sushi. Lalu, saya belajar makan sushi," katanya dalam wawancara dengan VIVA beberapa waktu lalu.

Doa Istri Sebelum Bondan Winarno Meninggal Dunia

Meski mengaku penyuka semua makanan, ternyata pria kelahiran Surabaya ini tak suka makanan ekstrim. Sebab, menurutnya, masih banyak makanan biasa yang enak. "Saya pernah makan daging monyet karena dibohongi. Dan, makan ular waktu kepanduan, itu karena untuk bertahan di alam," ucap dia.

Dia menyatakan, hanya mau menyantap makanan ekstrim dengan alasan budaya, seperti larva sagu atau Kidu. Dia pernah memakannya di sebuah lapo di Kabanjahe. Kidu adalah ulat pohon enau dengan panjang 4 centimeter, berwarna putih, dan gemuk. Ulat itu kemudian digoreng dan ketika dimakan, luarnya terasa renyah sedangkan dalamnya seperti sumsum.

Abu Jenazah Bondan Winarno Dititipkan di Rumah Sakit

Sementara beberapa makanan favoritnya, seperti makanan Padang yang memang dikenal sebagai salah satu makanan paling nikmat di dunia. Selain itu, dia juga suka makanan sehat dan enak, seperti makanan Manado.  

"Kebanyakan makanan Manado menggunakan ikan segar dan aromanya harum karena pakai kemangi, sereh." (mus)

Bondan Winarno di Kediamannya.

Obrolan dengan Pak Bondan saat Makan Malam di Utrecht

Pertama bertemu tidak ada kesan kesombongan sama sekali.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2017