Belanja Online Jadi Pilihan Para Ibu Muda Guna Melepas Stres

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebuah survei online baru-baru ini mengungkapkan, bahwa ibu-ibu, usia antara 20-40 tahun dengan penghasilan di atas Rp3 juta, gemar menghabiskan waktu untuk berbelanja online.

Diskon Gede-gedean di Jakarta Great Online Sale 2020, Ini Daftarnya

Tiga alasan utama mereka memilih berbelanja online adalah, karena bisa dilakukan kapan saja, menghemat waktu, dan bisa membandingkan harga mana yang lebih murah.

Tapi, di samping ketiga alasan utama di atas, belanja rupanya punya makna tersendiri bagi para ibu muda ini. Menurut Psikolog Nadya Pramesrani, belanja online kini memang sudah bukan lagi sebuah kegiatan waktu luang, melainkan sudah menjadi sebuah kebutuhan.

Barang-barang Ini Diprediksi Laris saat New Normal

Secara spesifik, kaum ibu merupakan orang-orang yang berisiko tinggi mengalami stres, kelelahan fisik, emosi, dan mental, karena pekerjaan yang dilakukannya. Terang saja, ibu adalah pekerjaan nonstop yang membutuhkan komitmen tinggi.

Nadya menjelaskan, ketika seseorang yang fokus sehari-harinya membantu, membimbing, dan memenuhi kebutuhan orang lain, ia akan berisiko lebih tinggi mengalami stres. Dan stres, yang tidak teratasi, akan memengaruhi kualitas hubungan ibu dan anak.

LIPI: Paket Belanja Online Sumber Sampah Plastik

"Karena itu belanja online menjadi kebutuhan ibu. Mereka menggunakan belanja sebagai salah satu cara 'menjaga tingkat kewarasan mereka'," ujar Nadya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta.

Hal ini karena belanja merupakan kegiatan yang menimbulkan kesenangan. Makanya ada istilah terapi retail atau terapi belanja. (mus)
 

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo.

Belanja di Pasar Tradisional Bisa Online? Ini Kata Kementerian BUMN

Banyak masyarakat yang akan bergeser ke platform digital.

img_title
VIVA.co.id
30 Juni 2020