Perhatikan, Ini Tanda-tanda Kelainan Ginjal pada Anak

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penyakit tidak menular berkontribusi atas 63 persen angka kematian penduduk, dan 1,2 juta kematian anak di dunia. Salah satu penyakit tidak menular yang makin banyak ditemukan di Indonesia adalah penyakit ginjal pada anak.

Hidup dengan Kepala Menempel Selama 62 Tahun, Kembar Siam Tertua di Dunia Tutup Usia

Penyebab penyakit ginjal yang terjadi pada anak pun cukup beragam. Mulai dari kelainan kongenital atau bawaan, infeksi saluran kemih yang berulang, sindrom nefrotik, penyakit sistemik seperti nefritis lupus dan diabetes millitus, sindrom nefrotik, trauma, sumbatan atau obstruksi urin dan refluks hingga obat-obatan.

Pada kelompok usia bayi sampai dengan empat tahun, kelainan bawaan merupakan penyebab utama penyakit ginjal anak. Sedangkan usia 5 hingga 14 tahun, penyakit ginjal yang sering ditemukan adalah kelainan bawaan, sindrom nefrotik, dan penyakit sistemik. Kemudian usia 15 hingga 18 tahun, kelainan yang menyebabkan glomerulus adalah penyebab utama penyakit ginjal.

Nikita Mirzani Ngaku Dapat Kekerasan dari Mantan, Psikolog Bilang Begini

"Yang paling besar satu sindrom neufrotik, nomor dua Glumerulus Nefritis bisa karena infeksi, nomor tiga lupus untuk terkait dengan sejenis sindrom neufrotik ya bukan kelainan yang bawaan," ungkap dr. Eka Laksmi Hidayati, SpA (K) saat ditemui dalam acara Kidney City Tour 2018 bersama Bexter di Aquarium Jakarta, Minggu 18 Maret 2018.

Untuk jumlah populasi anak yang mengalami penyakit ginjal, Eka mengungkap dari 10 ribu anak di populasi yang sama hanya ada sekitar 4 hingga 6 anak yang mengalami syndrom nefrotik.

7 Warna Bola Mata Paling Langka di Dunia, Hanya 2 Persen Populasi yang Punya

"Dari angka itu pula yang terkena gagal ginjal jauh lebih sedikit. Dari 100 anak yang mengalami sakit ginjal yang gagal ginjal 3-5 dari 100 tersebut jadi lebih kecil lagi," kata dia.

Di sisi lain, dia pun memberikan beberapa ciri-ciri atau tanda jika anak mengalami kelainan pada ginjal bisa terlihat dari urine si anak yakni berbuih atau berbusa, serta warnanya lebih pekat, obesitas hingga tekanan darah tinggi.

Tidak hanya itu, beberapa bagian tubuh pun akan mengalami pembengkakan seperti di kelopak mata.

"Gejala kedua tubuhnya bengkak di kelopak mata dahulu baru di kaki, kalau bengkak sudah banyak bisa lari ke perut," ujarnya.

Dia menyebut deteksi dini ini penting untuk mencegah kelainan yang bersifat irreversible (kelainan permanen) pada ginjal anak. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya