Ortu Lalai Awasi, Balita Malang Tertusuk Sumpit hingga Menembus Otak

Bayi makan mi pakai sumpit.
Sumber :
  • Instagram smart.gram

VIVA – Perilaku anak kecil memang selalu menggemaskan. Meski demikian, jangan sampai orang tua lalai dan lupa mengawasi semua kegiatannya. Sebab, buah hati belum memahami kegiatan, maupun benda-benda di sekitar yang bisa membahayakan dirinya.

Reaksi Prabowo Melihat Anak Kecil Pose 2 Jari

Tak hanya benda tajam dan obyek bergerak, peralatan makan ternyata berisiko membahayakan si kecil jika orang tua tak mengawasinya.

Salah satu contohnya terjadi di Tiongkok, seorang anak berusia 1,5 tahun harus dioperasi setelah sumpit yang dipakai sebagai peralatan makan, menusuk mulut.

Mirip Cerita Film! Anak 6 Tahun Ini Salah Naik Pesawat, Malah Nyasar ke Kota Lain

Kejadian tersebut, bermula saat gadis kecil ini sedang makan. Rasa ingin tahunya yang tinggi, membuatnya tak bisa diam di kursi makannya. Anak kecil itu terus berjalan dengan tetap memegang sumpit di tangannya, saat orang tua hendak memberinya makan.

Melansir dari Worldofbuzz, Rabu 9 Oktober 2019, lantaran baru bisa belajar jalan, anak ini kemudian terjatuh, dan membuat sumpit yang dia pegang menusuk mulutnya sampai menembus otaknya. Gadis itu terus menangis karena hampir setengah panjang sumpit ada di dalam mulutnya.

Bagikan Koin Emas Kemhan ke Anak Kecil di Tasikmalaya, Prabowo: Simpan Ya, Nanti Kau Ingat

Baca juga: Mengenal penyakit Autoimun yang diderita Ashanty

Melihat kejadian mengerikan tersebut, keluarganya dengan cepat membawa sang anak ke rumah sakit, untuk melakukan pemeriksaan dan CT scan. Dokter yang menangani kecelakaan tersebut, menyebut bahwa 2 sentimeter dari panjang sumpit ada di dalam otak anak kecil itu.

Tak hanya itu, sumpit diketahui telah menembus vena jugularis internal gadis kecil itu, dan yang lebih buruk lagi adalah ada butiran beras di sumpit.Tim medis lalu mengambil tindakan cepat, dengan cara melakukan operasi untuk mencabut sumpit yang sempat tertanam.

Uniknya Sejarah Perbedaan Sumpit China, Jepang, dan Korea

Beruntung, operasi berjalan lancar dan nyawa anak balita tersebut bisa diselamatkan. Saat ini, dia sedang mendapat perawatan intensif dari rumah sakit setempat, untuk mencegah risiko infeksi intrakranial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya