- Instagram/sandradewi88
VIVA – Perjuangan seorang ibu dari mulai mengandung, melahirkan, dan membesarkan tentu sangat besar. Tidak terkecuali saat menyusui. Apalagi buat new mom yang belum memiliki pengalaman memberikan ASI sama sekali, tentu ini bukanlah hal yang mudah.
Belum lagi kalau si bayi menggigit payudara sang ibu, dan hal ini sering dialami oleh kebanyakan wanita. Pengalaman serupa juga dialami oleh aktris cantik Sandra Dewi. Ia bercerita, putranya yang kedua doyan banget minum susu, bahkan hingga satu jam sekali.
"Anak kedua maunya 2 tahun (ASI). Karena anak saya dua bulan beratnya udah hampir 7 kg, karena minumnya banyak. Badannnya gemuk banget, yang kedua sejam sekali minum. Dia nyusunya langsung kanan-kiri, kalo gak cukup dari botol hasil pompa," ujarnya di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Sandra pun bercerita, saking anaknya doyan minum susu, ia jadi lebih sering memompa ASI. Jika dia ada acara talkshow, sebelum dan sesudah acara pasti kegiatannya adalah memompa ASI. Namun, wanita 36 tahun inipun pernah punya pengalaman buruk saat awal-awal menyusui anak pertamanya, Raphael Moeis.
"Saya pernah ngalamin puting sampai berdarah, lecet juga sampai berdarah. Anak gue sampe minum susu 'stroberi'. Itu sakit banget, tiap ngeliat anak lagi nyusu udah kayak ikan piranha, aduh itu stres banget," cerita dia.
Menurut istri dari Harvey Moeis ini, saat awal-awal dia menyusui, tidak ada yang mengajarkan cara menyusui yang benar. "Anak pertama struggle banget, hari ke-40 mental saya drop, saya nangis seada-adanya," kata dia.
Tapi itu dulu, sekarang Sandra mengaku sudah jago dalam urusan menyusui. Ia pun mengaku sudah lebih pintar dalam hal memberikan ASI untuk putranya.
"Waktu Rafa ulang tahun satu tahun, menyusui saya planning. Akhirnya saat 6 bulan udah setop, terus cobain susu formula yang dia suka," tuturnya.
Akun Instagram Sandra Dewi Mendadak Hilang, Mau Hapus Jejak?
Akun Instagram Sandra Dewi mendadak menghilang. Hilangnya akun tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa Sandra Dewi ingin meninggalkan jejak. Benarkah demikian?
