Scan Kepala Mampu Deteksi Dini Autisme Si Kecil

Ilustrasi ibu.
Sumber :
  • Pexels/Unsplash

VIVA.co.id – Sebuah studi terbaru menemukan bahwa scan kepala pada bayi, dapat deteksi gejala dini autis. Scan tersebut mampu melihat perkembangan otak terkait autis pada si kecil.

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Gimana Cara Tunjukkan Kepedulian?

Dalam jurnal Nature, para peneliti Amerika Serikat mengelompokkan bayi dalam tiga bagian yaitu usia enam, 12 dan 24 bulan. Ketiganya diobservasi bagian otaknya untuk dilakukan perbandingan.

Studi ini juga memasukkan 106 bayi yang berisiko tinggi mengalami autis di kemudian hari, karena memiliki kakak yang telah mengalami autis. Dan sisanya 42 bayi yang berisiko rendah alami autis.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Dilansir dari laman Today's Parent, scan otak pada kelompok bayi berusia dua tahun menunjukkan adanya hiperekspansi di bagian permukaan kortikal. Selain itu, terlihat juga volume otak yang tumbuh berlebihan pada mereka yang berusia 12 dan 24 bulan.

Para peneliti yakin, luasnya permukaan kortikal tersebut, diprediksi mengembangkan autis. Di mana, kondisi tersebut memicu pertumbuhan berlebihan pada area otak, yang menyebabkan keterlambatan berbicara dan sedikit empati.

Melawan Stigma Buruk Autisme di Indonesia

"Memang hal ini belum jadi alat pasti, tapi bisa memberi kepastian untuk melihat autis," ujar asisten profesor, Heather Cody Hazlett.

Dengan studi ini, para orangtua bisa lebih waspada terhadap perkembangan anak. Orangtua dituntut untuk lebih jeli melihat perkembangan si kecil di usia dua tahun, seperti lambatnya kemampuan bicara atau kesulitan untuk bersosialisasi.

Otak manusia masih sangat sering berubah-ubah di usia satu dan dua tahun. Sehingga, deteksi dini pada autis di usia sebelum dua tahun, bisa mengubah risiko tersebut dengan memberikan terapi pada si kecil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya