- pixabay/ jakobing85
VIVA.co.id – Bayi yang lahir secara prematur tentunya membutuhkan perawatan khusus dan intensif. Terlebih dalam memberikan ASI sebagai asupan utama yang terbaik untuk bayi prematur.
Dalam memberikan ASI, menurut dr Luh Karunia Wahyuni SpKFR spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, hal yang harus diperhatikan ialah usia dan juga kemampuan menghisap bayi.
"Mulai matang kemampuan menghisap itu umur 34 minggu atau 35 minggu," ungkap dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, aktivitas menghisap bagi bayi prematur ialah sebuah aktivitas yang paling sulit daripada menggerakkan bagian tubuh lainnya. Dalam menghisap, lanjut Luh, butuh koordinasi kerja dari berbagai sistem, mulai dari bibir, lidah dan pernapasan.
"Gerakannya harus aktif dan harus punya kematangan neurologis di otak, jadi kalau bayi yang ada di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) diposisikan dengan tepat," kata dia menambahkan.
Mengatur posisi dengan baik, menurutnya bermanfaat untuk fungsi pernapasan. Selain itu mengembangkan teknik stimulasi tertentu.
"Bisa jadi bayi diberikan empeng, ada pendapat akan keterusan, pemberian ini memberikan stimulasi untuk refleks kepada otak, setelah itu secara bertahap baru dilihat fungsi yang lain" ungkap dia.
Dengan alat bantu dot sendiri juga secara bertahap melatih kemampuan untuk menyusui. Dot sendiri merupakan alat bantu yang tepat untuk melatih kemampuan menghisap bagi bayi sebelum akhirnya diberikan ASI.
"Dot atau empeng untuk alat terapi, setelah muncul (kemampuan menghisap) baru beralih breastfeeding jadi memang ada tahapan dari awal yang dilakukan sebelum breastfeeding," kata dia.