Kenali Gejala Autisme Sejak Dini

Autisme
Sumber :

VIVA.co.id – Bukan hal yang mudah menangani anak berkebutuhan khusus atau autisme. Orangtua perlu ekstra energi menanganinya. Dan, yang harus menjadi perhatian, autis sebetulnya bisa dikenali sejak dini sehingga orangtua bisa lebih siap menghadapi anak berkebutuhan khusus ini.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Dengan mengetahui gejalanya sejak dini tentu saja mempermudah para orangtua beradaptasi dengan kondisi si kecil.

Autism Spectrum Disorder merupakan gangguan perkembangan pervasif yang artinya sangat berat dan kompleks. Kondisi tersebut ternyata timbul di usia si kecil sebelum tiga tahun.

Melawan Stigma Buruk Autisme di Indonesia

"Gangguan perkembangan ini dimulai saat di bawah usia tiga tahun, namun orangtua cenderung abai. Gangguan ini termasuk berat karena mencakup tiga aspek yaitu komunikasi, interaksi sosial, dan keterbatasan perilaku dan minat," ujar psikiater dr Gitayanti Hadisukanti, Sp.KJ (K), dalam diskusi media RS Pondok Indah, di kawasan Senopati, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.

Pada gangguan komunikasi, biasanya anak cenderung terlambat bicara. Untuk gangguan interaksi sosial, menjadi tanda-tanda paling utama. Di mana kondisi tersebut sangat terlihat melalui minimnya respons saat diajak bicara serta tidak ada kontak mata.

Wujud Cita Pejuang Indonesia Ramah Autis, Hadirkan Edukasi untuk Lawan Stigma di Indonesia

"Jadi si anak ini tidak ada relasi sosial, komunikasi non-verbal tidak ada, berbeda dan tidak bisa berempati atau melakukan peran pura-pura seperti main masak-masakan, interaksi timbal baliknya kurang dan tidak berkembang," jelasnya.

Kemudian, tanda paling sering ditunjukkan dari gejala anak autisme yaitu minat anak yang terbatas. Perilaku yang dilakukan anak, juga cenderung diulang-ulang dan tidak bertujuan.

"Minatnya anak biasa terbatas pada satu hal saja. Selain itu, anak autisme tidak memiliki kelekatan dengan orangtuanya dan cenderung cuek. Di sini harusnya orangtua lebih waspada pada kemungkinan autisme anaknya," kata dia.

Yang juga harus diingat mengenai perkembangan bahasa anak. Pada anak dengan kondisi ini, keterlambatan bicara mencakup tiga hal yaitu ekolalia (reaksi mengulangi kata-kata atau ucapan orang lain secara otomatis), bahasa literal atau tidak memahami bahasa yang abstrak serta prosodi atau nada suaranya kaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya