- Pixabay/Pexels
VIVA.co.id – Anemia merupakan kondisi yang umum dialami oleh ibu hamil. Anemia pada ibu hamil dapat berisiko fatal. Bahayanya, bisa menyebabkan keguguran, persalinan yang lama, pendarahan pasca melahirkan, bayi lahir prematur, bahkan ada kemungkinan bayi lahir dengan cacat bawaan.
Ketua Umum Perkumpulan Perinatalogi Indonesia (Perinasia) Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG(K) menjelaskan, kondisi anemia pada ibu hamil memiliki gejala yang sama dengan anemia pada umumnya.
"Gejalanya di antaranya cepat merasa lelah, jantung berdebar-debar, pusing, dan mata berkunang-kunang," jelas Ali saat seminar kesehatan "Pemeriksaan Hemoglobin Langkah Awal Kenali Gejala Anemia" di Hotel Akmani, Jakarta, Rabu 12 April 2017.
Ali melanjutkan, kadar hemoglobin yang diharapkan pada ibu hamil jumlahnya adalah di atas 11 gram per dl. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kadar hemoglobin pada ibu hamil, di antaranya kelainan darah, penyakit infeksi, pendarahan, tapi yang dominan adalah kurangnya asupan nutrisi terkait defisiensi besi dan folat.
Karenanya, Ali mengingatkan, ibu hamil yang mengalami anemia harus memperhatikan asupan gizi, terutama sebelum masa kehamilan dan menyampaikan keluhan saat hamil. Selain itu, screening anemia dan defisiensi besi penting dilakukan pada ibu hamil.
"Ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin rendah berisiko mengalami abortus, perdarahan pasca persalinan, kelelahan, bahkan kematian," ujarnya.
Sedangkan untuk janin, lanjut Ali, bisa menyebabkan pertumbuhan janin yang terhambat, prematuritas, hingga kematian.