Tips Memilih Mainan untuk Si Kecil Sesuai Usia

Sorot Permainan Tradisional Anak
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

VIVA.co.id – Bermain merupakan salah satu proses yang berperan cukup besar dalam tumbuh kembang anak. Untuk itu, orangtua harus mampu mengenali ragam permainan yang tepat untuk tiap usia si kecil.

Siswa Madrasah Bermain MB Junior Bersama Iriana Jokowi dan OASE KIM 

Di usia mulai satu tahun, anak akan mulai membangun kepercayaan dirinya serta mencoba untuk belajar banyak hal. Di usia ini, orangtua bisa mulai memaparkan permainan dengan objek di sekitarnya.

"Benda-benda di sekitar bisa dijadikan permainan, di sini anak sudah mulai bisa belajar mengenali berbagai objek. Setelah itu, biarkan anak melakukan paralel play yaitu bermain apapun bersama teman seusianya," ujar spesialis anak, dr. Markus Danusantoso SpA., kepada VIVA.co.id di acara Early Learning Center, di kawasan Jakarta Pusat.

Ajak Anak Main MB Junior, Cara Kemenag Kampanyekan Moderat Sejak Dini

Setelahnya, biarkan anak mulai bermain asosiatif play dan kooperatif play di usianya yang bertambah menjadi 1,5 tahun. Sebab, di usia ini, anak mulai belajar untuk bisa bekerja sama dan bersosialisasi.

"Asosiatif play itu dia main bareng temennya berdua, tapi mainnya masing-masing aja. Sedangkan kooperatif play, mereka bekerja sama menyelesaikan satu masalah. Di usia 1,5 sampai dua tahun, anak sudah harus dilatih bekerja sama," ujarnya.

Psikolog Ungkap Deret Stimulasi Tepat Bagi Anak Usia Dini, Si Kecil Pasti Suka!

Di atas usia dua tahun, orangtua bisa mengenalkan anak pada pretend play atau permainan peran. Dengan tahapan permainan ini, anak bisa dilatih secara emosional dan juga sosial.

"Anak mulai ada rasa bangga saat berhasil menyelesaikan permainannya, dan berdampak pada kepercayaan dirinya yang baik. Kemudian, proses sosialisasi anak bisa didapatkan dari bekerja sama dengan teman sepermainannya." (mus)

Ilustrasi anak bermain.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Tak sedikit dari orang tua yang dianugerahi anak berkebutuhan khusus, termasuk  Autism Spectrum Disorder atau autisme. Mereka tetap punya hak sama termasuk untuk bermain

img_title
VIVA.co.id
20 Oktober 2023