Hati-hati Pola Asuh Buruk Bisa Picu Anak Jadi Psikopat

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Sebuah penelitian mengungkapkan, dua pola asuh ekstrem memiliki kaitan yang kuat membuat anak menjadi seorang pelaku kriminal dan psikopat saat dewasa.

Mohamed Hadid Buka-bukaan soal mengasuh Gigi, Bella, dan Anwar Hadid

Para peneliti di Norwegian University of Science and Technology melakukan wawancara sejumlah tahanan dengan keamanan tinggi dan menemukan bahwa sebagian besar dari mereka memiliki riwayat diabaikan orangtua, sangat dikekang, dan orangtua yang sangat otoriter.

Seorang psikopat adalah orang yang menderita gangguan mental kronik dengan perilaku sosial yang kasar atau abnormal. Mereka didefinisikan dengan kurangnya rasa empati dan punya kecenderungan untuk memanipulasi orang lain tanpa rasa bersalah.

Geger Pria Pintar Jadi Pengangguran, Sebut Bentuk Balas Dendam ke Orangtua

Dilansir dari The Sun, Sabtu, 3 Juni 2017, penelitian mengejutkan ini menemukan bahwa semua psikopat kriminal yang diteliti juga memiliki riwayat kekerasan fisik atau psikis yang sangat aneh semasa kecil.

Penulis penelitian Dr Aina Gullhaugen berkomentar, tanpa terkecuali, orang-orang ini pernah tercederai oleh orang yang mengasuh mereka.

Pola Asuh Anak, Mengapa Remaja Perlu Tahu

"Dan sebagian besar dari deskripsi ini memperjelas bahwa kekerasan masa dewasa mereka merupakan upaya untuk melampiaskan kerusakan ini, tapi dengan cara yang tidak sesuai atau buruk," kata Gullhaugen.

Dia menjelaskan, para psikopat mengalami pola asuh yang buruk. Lebih dari setengah psikopat yang pernah diteliti Gullhaugen, mendapatkan pola asuh yang berada pada skala ekstrem.

Apakah mereka hidup dalam situasi di mana tidak ada satu pun yang peduli, sangat dikontrol dan harus menurut, atau menjadi anak yang diabaikan sama sekali oleh orangtua. Meski begitu, orangtua tidak bisa disalahkan untuk kesemuanya dan masih banyak anak yang tumbuh dengan pola asuh buruk namun tidak menjadi psikopat kriminal.

"Pastinya, tidak semua prilaku buruk dapat disebabkan oleh pengasuhan yang buruk, tapi kita juga tidak mewariskan semuanya. Itu yang saya tekankan," kata Gullhaugen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya