Bunda, Perhatikan 5 Hal Ini Saat Mengandung Bayi Kembar

Wanita hamil.
Sumber :
  • Pixabay/Pexel

VIVA.co.id – Momen kehamilan merupakan hal yang sangat membahagiakan bagi pasangan suami istri. Terlebih, jika calon ibu, dinyatakan mengandung bayi kembar sekaligus di rahimnya.

Cerita Dokter Boyke Tangani Pasien 2 SMP yang Perawan Tapi Hamil, Kok Bisa?

Namun, mengandung bayi kembar harus memperhatikan banyak hal. Berikut, hal yang harus diperhatikan para ibu, dilansir dari laman Today's Parent.

1. Perhatikan porsi makan

Posko Mudik Perempuan Bisa Cek Kehamilan, Tekanan Darah Hingga Sedia Kondom! Catat Titiknya

Jumlah makanan yang dikonsumsi tidak selalu harus banyak, dengan asumsi porsi untuk tiga orang, yakni untuk ibu dan dua bayinya. Pastikan setiap harinya, calon ibu hanya mendapat tambahan kalori sebesar 200 hingga 400 kalori saja.

2. Cari posisi tidur yang nyaman

Ello Berbagi Kabar Gembira, Sang Istri Hamil Anak Kedua

Memiliki calon bayi kembar, seringkali membuat ibu semakin sulit bergerak, karena besarnya perut dan rahimnya. Agar tetap bisa memiliki tidur berkualitas, dimulai dari memilih posisi tidur yang nyaman dengan posisi menyamping. Selain itu, perbanyak bantal di sekitar belakang perut atau punggung dan pinggang.

3. Sering scan, atau USG

Direkomendasikan bahwa setiap wanita seharusnya melakukan USG di minggu ke 10 dan 13, serta minggu ke 18 dan 22. Sebab, di usia kehamilan tersebut, penting dalam memeriksa kesehatan janin mengenai perkembangan dan normalitas tubuhnya.

4. Risiko komplikasi penyakit pada bayi

Pentingnya USG juga untuk mengobservasi adanya komplikasi penyakit pada bayi. Sebab, bayi kembar rentan dan berisiko lahir dalam kondisi abnormalitas kromosom yang berdampak pada hadirnya penyakit tertentu seperti down syndrom, gangguan jantung, serta ketidakseimbangan pada peredaran darah bayi.

5. Risiko kesehatan pada ibu

Mengandung dua bayi sekaligus, berpotensi adanya komplikasi yang mengintai sang ibu. Seringnya, komplikasi mencakup anemia dan menurunnya zat besi di tubuh. Namun, jika keadaan semakin parah, bisa memicu adanya gangguan pada plasenta ibu, diabetes gestasional, serta hipertensi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya