- Pixabay/unsplash
VIVA.co.id – Pesta pernikahan mewah para selebriti yang kian masif di media sosial, diduga menjadi salah satu penyebab tingginya keinginan para anak muda yang ingin segera menikah.
Menurut pengamatan Psikolog Ajeng Raviando, banyak remaja atau generasi milenial yang menganggap bahwa pernikahan adalah solusi dari segala masalah.
"Banyak hal yang berpikir seperti fairy tale, bahwa menikah itu semua itu sudah enak, pemikiran sekadar instan bahwa semua masalah terselesaikan padahal itu salah besar," kata Ajeng saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis 27 September 2017.
Ia menjelaskan, di usia muda banyak hal lain yang bisa dilakukan seperti misalnya menyelesaikan sekolah setinggi-tingginya ataupun bekerja. Proses ini juga yang akan membantu kematangan pada pola pikir dan perilaku seseorang. “Makanya yang harus dikampanyekan oleh keluarga dan remaja bahwa nikah muda itu enggak keren," ujarnya.
Ajeng sendiri memang tidak menyebut usia ideal seseorang mesti menikah. Namun dia menyarankan, bahwa usia di atas 25 adalah usia yang tepat secara kedewasaan berpikir untuk memulai pernikahan.
"25 tahun ke atas saya rasa dia dewasa, muda yang cukup matang untuk melakukan pernikahan, karena jika sebelumnya, ada banyak hal yang tentunya harus dikejar," tuturnya.
Selain itu Ajeng juga menjelaskan bahwa di kisaran usia tersebut kondisi emosional seorang juga cenderung lebih stabil. Sehingga keputusan yang kelak akan diambil juga lebih bertanggung jawab.
"Jadi itu sebabnya kalau usia 18 atau 17 belum bisa bertanggung jawab karena dari segi otaknnya belum matang, dan di atas 20 an tadi barulah bisa disebut cukup matang untuk mengambil keputusan."
