Anak Anda Mungkin Derita Diabetes, Kenali Gejalanya

Ilustrasi anak gemuk
Sumber :
  • pixabay/Adinavoicu

VIVA – Penyakit diabetes kini menjadi masalah kesehatan serius. Penyakit yang terjadi akibat gaya hidup tak sehat ini diklaim, 2030 mendatang menjadi pembunuh terbesar ketujuh di dunia.

Segar dan Wangi, Inilah Khasiat Daun Mint untuk Penderita Diabetes

Bahkan di India, Diabetes telah berkembang pada tingkat yang mengkhawatirkan karena penyakit ini mulai menyerang anak-anak.

Anak-anak, berisiko terkena diabetes tipe 1 dan tipe 2. Di seluruh dunia, jenis diabetes yang paling umum pada anak-anak adalah diabetes Tipe 1 (yang sebelumnya disebut diabetes mellitus tergantung insulin).

5 Penyakit yang Sering Mengintai Usai Lebaran, Jangan Terlena Makan Opor dan Kue Kering!

Diabetes memang bisa menyerang siapa saja. Bahkan, diabetes tipe 1 biasanya terlihat di sekitar usia pubertas namun juga semakin terlihat pada anak di usia  kurang dari 5 tahun.

Apa alasan di balik kemunculannya di kalangan anak-anak? Dr. Jyoti Goyal, Kepala Departemen, Pengobatan Internal di Rumah Sakit Nayati, Mathura menjelaskan, "Sampai saat ini, jenis umum Diabetes pada anak-anak adalah tipe 1 tapi kami telah memperhatikan kejadian diabetes tipe 2 yang tinggi pada anak-anak dan remaja."

Bukan Jam 7, Ini Waktu yang Tepat untuk Makan Malam

Alasan utama di balik ini adalah ketidakaktifan fisik dan kenaikan obesitas pada anak-anak. Diabetes tipe 1 adalah tipe yang paling umum pada anak-anak yang menghitung 2/3 kasus pada anak-anak dari semua kelompok etnis.

"Menarik untuk dicatat bahwa Diabetes Tipe 1 biasanya bermanifestasi antara kelompok usia 4 dan 6 tahun dan antara 10 dan 14 tahun. Diabetes tipe 2 biasanya bermanifestasi setelah pubertas dengan usia puncak antara 15 dan 19 tahun," tambah Dr Goyal.

Namun parahnya, sebagian besar orang bahkan tidak tahu bahwa anak-anak bisa terkena diabetes. Banyak dokter juga mungkin tidak memikirkan diabetes pada tahap pertama. Seringkali gejala diabetes seperti kehausan berlebih, buang air kecil yang sering atau infeksi saluran kencing, seringkali diabaikan sebagai gejala Diabetes.

Padahal, Diabetes tipe 2 pada anak dapat dihindari dengan menjauhi penambahan berat badan, menjauhi gaya hidup tidak aktif dan melakukan modifikasi diet.

Dr SK Wangnoo, Konsultan Senior - Endokrinologi, Pusat Apollo untuk Obesitas, Diabetes & Endokrinologi (ACODE), Rumah Sakit Apollo Delhi menyarankan, "Modifikasi diet mencakup kemudi yang jelas dari minuman ringan soda, menghinari makanan olahan dan lebih banyak memberikan makanan buah dan sayuran segar. Untuk anak-anak yang memiliki riwayat keluarga diabetes harus mematuhi pemeriksaan kesehatan rutin dan mempertahankan gaya hidup aktif."

Orangtua harus berjaga-jaga jika anak menalami gejala diabetes seperti penurunan berat badan tak terduga, rasa haus yang meningkat dan sering berkunjung ke kamar mandi. Orangtua harus berkonsultasi dengan dokter jika terjadi masalah kulit yang gelap dan menebal di sekitar leher atau ketiak. Gejala ini, bisa menjadi manifestasi ketahanan otot, pertanda Diabetes Tipe 2.

Kelebihan makanan olahan, camilan asin dan berpengawet, minuman dingin dan minuman manis dapat meningkatkan pula kemungkinan anak menderita diabetes.

Pemberian ASI eksklusif untuk 6 bulan pertama kehidupan harus didorong. Semua bayi (anak di bawah usia satu tahun) harus dilengkapi dengan 400 IU per hari vitamin D. Karena penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui.

Orangtua harus memimpin dengan memberi contoh. Mereka harus mengonsumsi makanan sehat dan memastikan anak mereka melihat orangtuanya bergerak aktif.

Orangtua pun diminta meluangkan waktu berkualitas bersama anak-anak mereka di taman bermain. Ini akan membantu keduanya membakar kalori. Ini harus dimasukkan dalam jadwal aktivitas fisik seperti jalan cepat, bermain tag, lompat tali, berenang dan menari.

Gejala diebetes anak

Untuk memantau kondisi kesehatan anak dari diabetes, berikut gejala diabetes anak yang harus diwaspadai.

- Peningkatan berat badan yang tidak dapat dijelaskan atau penurunan berat badan tiba-tiba

- Haus dan buang air kecil yang sering, mulut kering, penglihatan kabur, lemas, anak tidak aktif, luka yang lama sembuh, kulut sering gatal, tak ada rasa sakit atau kesemutan di tangan atau kaki, nyeri perut, sulit bernafas yang tidak dapat dijelaskan

- Muntah atau sakit perut akut bisa mengindikasikan perkembangan ketosis

Jika gejala-gejala tersebut dialami buat hati, segera periksa ke dokter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya