Kemenpar Bidik Pasar Wisata Kapal Pesiar Selandia Baru

Indonesia Yacht Show 2013
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membidik Selandia Baru dan Fiji sebagai pasar wisata kapal pesiar (yacht) selanjutnya, setelah Australia, China, dan Hong Kong. Kemenpar siap menghipnotis dua negara itu dengan materi promosi wisata bahari.

Turis RI Nikmati Alunan Jazz Pertama Dunia di Tengah Lautan

Komunitas yachter Fiji akan dirayu ke Indonesia pada 20 Juni 2016. Sementara untuk komunitas yachter Auckland dan Opua, Selandia Baru, promosinya akan digelar pada 22 dan 24 Juni 2016.

“Kemudahan atau deregulasi yacht sudah dilakukan oleh Tim Percepatan Wisata Bahari yang dipimpin Pak Indroyono Soesilo. Beliau itu ahlinya maritim dan pernah menjabat sebagai Menko Kemaritiman RI,” kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya, dalam rilisnya kepada VIVA.co.id.

Sensasi Menelusuri Sungai-sungai Megah Eropa dengan Kapal Pesiar

Salah satu kesuksesan yang dilakukan adalah deregulasi CAIT untuk izin masuk yacht ke perairan Indonesia. Selama ini mengurus izin masuk ke Indonesia sekitar tiga minggu, dan yacht diperlakukan sebagai barang mewah, sehingga kena pajak barang mewah.

Karena itu, tidak banyak yacht yang berlayar di Tanah Air. Akibatnya, mereka memilih Singapura, Hongkong dan Australia.

Selain Lebih Hemat, Ini Kelebihan Berpesiar Dibanding Traveling Darat

“Kini izin masuk ke Indonesia cukup tiga jam sudah beres, bahkan target kami satu jam sudah mendapatkan izin berlayar, seperti yang dilakukan di Singapura, Perth, maupun Hong Kong,” kata dia.

Dengan begitu, akan mempermudah wisatawan bahari yang mengetahui perairan Indonesia adalah surganya wisata bahari. Sebagai negara bahari, Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau, dengan 50.875 kilometer persegi terumbu karang.

Jumlah itu setara dengan 51 persen dari terumbu karang di wilayah Selatan Timur Asia dan 18 persen atau 284.300 kilometer persegi terumbu karang di dunia. Dengan potensi itu, Indonesia dinobatkan menjadi jantung dari segitiga karang dunia atau coral triangle.

Sementara I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar mengatakan, pihaknya akan menonjolkan Wonderful Indonesia ke Selandia Baru dan Fiji, seperti destinasi unggulan, wisata bahari, panorama laut, pantai, surfing, budaya yang penuh dengan seni tradisional, dan kesenian yang eksentrik.

“Dan yang paling penting, yachter Selandia Baru dan Fiji tidak perlu mengurus Visa. Mereka bisa masuk berwisata ke Indonesia karena Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan bebas visa kunjungan untuk 169 negara, termasuk Fiji dan Selandia Baru," tutur Pitana.

Dengan potensi dan promosikan keindahan bawah laut, pantai, dan pulau-pulau di negeri ini, menurut dia, sudah cukup untuk menarik para yachters Fiji dan Selandia Baru ke Indonesia. Bahkan, dia optimistis dapat mencapai target wisata yacht dapat menyumbang devisa hingga US$600 juta hingga 2019 mendatang.

“Kami akan menangkap potensi pasar 6.000 yachts supaya bisa memutar Rp6 triliun dari pengelolaan wisata bahari ini. Spending satu yacht itu rata-rata Rp1 miliar,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya