Indonesia Siap Tampil di Venice Biennale 2017 di Italia

Bekraf siap ikut Venice Biennale 2017
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Al Amin

VIVA.co.id – Indonesia akan tampil dalam pameran berkelas dunia dalam ajang pameran seni rupa internasional Venice Biennale 2017 di Italia. Pada acara tersebut, nantinya Indonesia akan di bawah naungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Gibran Mau Kasih Panggung Buat Musisi Lokal

Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, keikutsertaan Indonesia di ajang bergengsi ini merupakan suatu kebanggaan bagi Indonesia karena Pameran Venice Biennale sudah diselenggarakan sejak tahun 1895. Ia mengatakan, dengan acara ini nantinya akan menampilkan karya terbaik anak bangsa.

"Indonesia nanti akan ikut serta dalam acara Venice talent. Ini salah satu penegasan kami. Banyak sekali tahun ini yang bisa mengangkat nama Indonesia di dunia seni. Kita akan menggarap seniman Indonesia dengan lebih baik dan serius," ujar Triawan Munaf saat ditemui di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 19 Oktober 2016.

Pameran A Color Play, Saat Seni Bertemu dengan Ruang Santai dan Kuliner

Wakil Ketua Kreatif, Ricky Pesik menambahkan, sebelumnya keikutsertaan Indonesia dalam pameran seni berkelas internasional diwakili oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Namun, setelah dibentuk Badan Ekonomi Kreatif, kini ada perubahan tanggung jawab yang dilaksanakan oleh Bekraf.

"Bekraf sebagai lembaga pemerintah bertugas mendorong kemajuan para pelaku seni dan budaya, sehingga kami berkomitmen untuk mendukung dan mengelola kegiatan yang dapat memberi citra positif pada seni rupa kontemporer Indonesia," ujar Ricky.

Pameran PUSPA HATI: Upaya Dorong Apresiasi Seni Rupa Indonesia

Venice Biennale atau La Biennale de Venezia adalah pameran seni rupa reguler tertua di dunia. Pameran ini pertama kali diselenggarakan pada 1895 dengan tujuan awal untuk membangun pasar baru untuk seni rupa di Eropa. Namun pada 1973, komite Venice Biennale memutuskan untuk menjadikan pameran itu sebagai eksperimentasi artistik dan bukan lagi perdagangan barang seni.

Indonesia pernah menjadi bagian dalam Venice Art Biennale pada 1954 ketika pelukis Affandi berpartisipasi dan memenangkan penghargaan. Setelah itu hampir empat puluh tahun Indonesia absen. Indonesia kembali berpartisipasi pada 1993, dengan seniman Dewa Putu Mokoh, Hendrawan Riyanto, Anusapati, dan Setiawan Sabana yang tampil dalam pameran Modernities and Memories dengan dukungan dana dari Rockefeller Foundation.

Terakhir pada 2015 paviliun Indonesia menampilkan instalasi gigantik Heri Dono dalam pameran tunggalnya Trokomod. Seniman Indonesia ikut Venice Biennale dengan dukungan sebagian dana dari pemerintah Indonesia, yang menandai munculnya itikad baru untuk mendukung kiprah seniman-seniman Indonesia dalam kancah internasional.

Pameran Venice Biennale akan berlangsung selama enam bulan di Arsenal, mulai 13 Mei 2017 hingga 26 November 2017. Dalam persiapannya, Bekraf membentuk komisioner yang diketuai oleh Ricky Pesik, dengan anggota Melani W. Setiawan, Amalia Wijono, dan Diaz Parzada.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya