Indonesia Target Jaring 3,75 Juta Wisatawan Muslim

Anugerah Pariwisata Halal Terbaik 2016
Sumber :
  • Viva.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Indonesia telah berhasil menyabet peringkat ketiga di pasar wisata muslim, berdasarkan hasil riset paling komprehensif yang dikeluarkan Studi Indeks Wisata Muslim Global (GMTI) Mastercard-CrescentRating 2017.

Labuan Bajo Siap Sambut Wisatawan! Temukan Peluang Baru di Webinar Outlook Kepariwisataan NTT

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menargetkan, pada 2017 ini pasar wisata muslim Indonesia bisa mencapai tiga juta wisatawan, atau meningkat sebanyak 20 persen dari tahun lalu. Pada 2016, wisata muslim berhasil menarik wisatawan sekitar 2,7 juta orang atau sekitar 17 persen.

Arief bahkan optimistis, target tahun ini akan terlampaui. Ia yakin kenaikan wisatawan bisa mencapai 22 persen atau 3,75 juta wisatawan.

Pembangunan Jalan Kelok 18 di Jalur Lingkar Selatan akan Berdampak ke Pariwisata Gunungkidul

"Jadi tahun ini kita harapkan kalau 20 persen itu 3 juta, tapi kita maunya 22 persen jadi 3,75 juta. Mungkin susah antara 2,7 juta (17 persen) ya 3,1 juta dan 3,2 juta akan tercapai tahun ini," kata Arief di Hotel Pullman, Jl. MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 3 Mei 2017.

Adapun cara meningkatkan pasar wisata muslim diperlukan kerja yang sangat keras. Pasalnya, Indonesia masih memiliki kelemahan dalam mempromosikan setiap destinasinya. "Jadi kita itu masalah terbesarnya di promosi (pada rumus sederhana), yakni 4P (product, price, placement, and promotion)," kata Arief.

Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia, Kemnaker Gelar Business Meeting Sektor Pariwisata

Sebenarnya, Indonesia memiliki produk yang bagus dan menempati top 20 di dunia. Dari sisi harga pun menempati lima besar di dunia. Namun, dalam hal wisata muslim, Arief mengakui bahwa Indonesia tak pandai dalam mempromosikan. Padahal, ia sendiri telah menetapkan 10 destinasi halal di Indonesia.

"Kalau masing-masing ambil saja tiga (destinasi), kita sudah punya 30 dan kita sudah pasti jauh lebih banyak daripada Uni Emirat Arab dan Malaysia. Jadi masalahnya di promosi," ujarnya.

Studi Indeks Wisata Muslim Global (GMTI) Mastercard-CrescentRating 2017 memproyeksikan industri wisata muslim bernilai hingga US$220 miliar pada 2020 mendatang. Pada 2026 pun, pasar wisata muslim ini ditargetkan akan tumbuh jauh lebih meningkat dari US$80 miliar menjadi US$300 miliar. Dari studi itu juga, pada 2016 lalu, diperkirakan jumlah total kedatangan wisatawan muslim secara global mencapai 121 juta, naik dari 117 juta pada 2015, mewakili 10 persen dari keseluruhan sektor perjalanan. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya