Kota Kuno di Padang Pasir

Kota Yazd di Iran
Sumber :

VIVA.co.id – Ada banyak destinasi menarik di dunia, yang mengisahkan peradaban manusia. Kota Yazd di Iran, salah satunya, menjadi situs warisan budaya dunia Unesco.

Ganja Dalam Kuliner? Ternyata ini 8 Fakta Menarik Kota Banda Aceh

Dilansir dari website resmi Unesco, Rabu 23 Agustus 2017, tempat ini menggambarkan peradaban manusia untuk dapat bertahan hidup di gurun pasir, dengan penggunaan sumber daya yang terbatas. Yazd sendiri terletak di tengah dataran tinggi Iran, atau sekitar 270 kilometer tenggara dari Isfahan, dekat dengan Spice and Jalur Sutra.

Arsitektur kota Yazd berhasil bertahan dari kondisi arus modernisasi, yang menghancurkan banyak kota-kota tradisional lainnya. Kota ini memiliki sistem air bawah tanah qanat, yang mensuplai air ke kota. Kota ini berhasil mempertahankan distrik-distrik tradisional, sistem qanat, rumah-rumah tradisional, masjid, hammam (pemandian air panas), kuil-kuil Zoroastrian, dan taman kuno Dolat-Abad.

7 Fakta Cappadocia, Destinasi Wisata Impian Kinan di Layangan Putus

Dari website Lonely Planet, kota ini pun menjadi salah satu daya tarik mempesona bagi wisatawan asing, karena di tempat ini menunjukkan sejarah peradaban kota padang pasir ini. Kota ini dibangun 5.000 tahun lalu. Penduduk Yazd mayoritas beragam Islam dengan 90 persen populasi, sedangkan 10 persen warganya menganut sistim kepercayaan kuno Zoroastrianisme .

Di sini, Anda dapat menyusuri jalur-jalur bersejarah, dilanjutkan dengan meminum teh sejenak di kedai-kedai teh yang ada di sana. Atau, Anda bisa berhenti sejenak melihat kaligrafi yang indah di setiap sudut-sudut kota ini.

Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya UNESCO

Anda juga dapat pergi ke Ateshkadeh yang merupakan kuil api elegan yang berada di pusat kota. Di sini, kalian akan menemukan api abadi. (asp)

BBC Indonesia

UNESCO Kunjungi Labuan Bajo di Tengah Protes atas Proyek Pembangunan

UNESCO dan tim asesor dari IUCN mengunjungi Labuan Bajo guna memastikan Taman Nasional Komodo - situs warisan budaya dunia tidak terganggu. Apakah langkahnya telat?

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022