Gunongan, Bukti Cinta Sultan Aceh untuk Putri dari Malaysia

Taman Sari Gunongan Aceh
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dani Randi

VIVA.co.id – Aceh juga dikenal dengan destinasi wisata sejarahnya. Banyak artefak peninggalan kerajaan yang masih utuh dan kini menjadi situs yang banyak dikunjungi wisatawan.

Aceh Siapkan 110 Event Wisata di 2020 Demi Gaet 3 Juta Wisatawan

Salah satu contohnya ialah Gunongan yang terletak di kompleks Taman Sari Banda Aceh, Aceh. Menurut sejarawan, taman yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636) itu sengaja dibangun khusus sebagai bukti kuatnya cinta Sultan Iskandar Muda terhadap permaisurinya, Putri Khamalia dari Kerajaan Pahang, Malaysia.

Oleh masyarakat Aceh, dia lebih dikenal dengan nama Putroe Phang (Putri Pahang).

‘Aceh Halal Tourism’, Branding Baru Pariwisata Aceh

Putoe Phang dibawa ke Kesultanan Aceh Darussalam setelah negeri Pahang berhasil ditaklukkan oleh Sultan Iskandar Muda saat itu. Karena melihat sang putri berparas ayu ini sering sedih merindukan kampung halamannya di Pahang, maka sang Sultan membangun sebuah taman bermain untuk menghilangkan kerinduannya.

Akhirnya, berdiri lah bangunan berbentuk gunung atau Gunongan dan sang putri pun merasa bahagia. Dia pun selalu ingin berlama-lama di taman tersebut bersama dayang-dayang kerajaan.

Mampir Yuk ke Buntul Rintis, Tempat Wisata yang Instagramable di Aceh

Dalam Kitab Bustanus Salatin yang ditulis oleh Nurudin Ar Raniry, ulama besar kerajaan Aceh pada abad ke-17 atau masa pemerintahan Iskandar Thani, dituliskan Taman Sari Gunongan tersebut memiliki elemen-elemen bangunan dan penataan lingkungan yang direkayasa sedemikian rupa.

“Namun elemen yang tersisa saat ini tidak selengkap seperti yang terurai di dalam kitab. yang masih kita saksikan hingga saat ini yaitu bangunan Gunongan, Kandang Peterana, Batu Berukir dan Pinto Khop,” kata sejarawan Aceh, Husaini Ibrahim pada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.

Pengunjung di Taman Sari Gunongan Aceh

Bentuk Gunongan

Gunongan tersebut merupakan bangunan dengan denah bersudut sepuluh dan menara yang berbentuk kelopak, serta bunga mekar yang menjulang. Maka jika pengunjung memasuki dalam Gunongan tersebut harus dalam posisi membungkuk.

Secara filosofis hal ini dimaksudkan sebagai penanda ungkapan hormat apabila hendak memasuki tempat atau bertamu.

Dari sumber balai pelestarian cagar budaya Aceh menyebutkan, tepat di depan kiri Gunongan terdapat sebuah batu berbentuk silinder berornamen kerawang bermotif jala yang dikenal sebagai peterana batu berukir. Batu tersebut berdiameter satu meter dan tinggi 0,50 meter.

Bagian tengah berlubang dan di sisi utara dilengkapi dengan trap semacam tangga berjumlah dua tingkat. Kemudian di sebelah utara Gunongan terdapat bangunan berdenah segi empat dengan pintu masuk di sisi selatan. Pada masa pembangunannya, Taman Sari telah direncanakan oleh para ahli bangunan kala itu. 

"Hal itu juga disebutkan oleh Nuruddin Ar Raniry, adalah dari dua bangsa ternama yang ikut membantu pembangunan yaitu dari Turki dan China yang telah menghasilkan bentuk indah sedemikian rupa,” ujarnya.

Tak jauh dari lokasi, tepatnya di seberang Gunongan terdapat taman Putroe Phang. Taman ini juga dibangun oleh Sultan untuk permaisurinya, sehingga nama taman ini disesuaikan dengan nama istrinya.

Gunongan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi pencinta wisata sejarah. Untuk menuju ke lokasi ini juga cukup mudah. Hanya berjarak sekitar 200 meter dari Balai Kota Banda Aceh, tepatnya di Jalan Teuku Umar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya