Memandang Indahnya Gunung Api Guntur di Pagi Hari

Gunung api Guntur Garut Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diki Hidayat

VIVA.co.id – Bagi para pendaki gunung, siapa yang tidak tahu Gunung Guntur yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung api yang memiliki ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut memiliki keindahan yang luar biasa. 

Era Industri 4.0, Kesempatan Garut Promosi Wisata Berbasis Digital

Menaklukkan gunung ini tidak mudah, saat didaki akan membuat lemas kedua kaki, akibat medan dengan kemiringan yang sangat curam  mencapai 45-75 derajat.

Keindahan Gunung Guntur saat pagi hari, memang luar biasa, dengan pemandangan cahaya matahari pagi menyinari bagian tengah hingga puncak. Lubang kawah di bagian puncak gunung yang terlihat seperti gundul nampak sangat jelas, berikut lekuk puncak dan lereng gunung yang bergelombang.

Dekat dari Jakarta, Hotel Ini Sajikan Pemandangan Khas Pegunungan

Di bagian belakang, nampak langit yang biru dan sebagian masih tertutup kabut. Di bagian atas, nampak awan bergelombang menambah indahnya Gunung Guntur.

Di bagian kaki gunung, kabut masih menyelimuti pemukiman padat penduduk yang terlihat hanyalah pepohonan yang menjulang tinggi.

Ini 6 Pilihan Gunung Bagi yang Baru Mulai Hobi Mendaki

Rendy Rahadian (32) salah seorang warga Kampung Cisitu, Desa Sirnajaya Kecamatan Bayongbong, yang beradius delapan kilometer dari gunung, mengaku pemandangan Gunung Guntur tidak tiap hari bisa dinikmati. Biasanya, Gunung Guntur pada pagi hari diselimuti kabut tebal, baru menjelang siang seluruh bagian gunung terlihat jelas.

"Pagi ini cuaca sedang bagus, paling kita bisa melihat keindahan gunung sekitar 30 menit saja," ujarnya di Garut, Senin 25 September 2017.

Namun, di balik keindahan Gunung Guntur, tersimpan berbagai tantangan, terutama bagi para pendaki gunung. Gunung Guntur merupakan gunung ke-3 tertinggi di Garut, setelah Gunung Cikuray 2.821 mdpl dan Gunung Papandayan 2.262 mdpl. Gunung Guntur memang sangat dekat dari pemukiman warga, namun saat didaki akan membuat kaki gemetar akibat medan yang menanjak.

"Saya empat kali naik ke Gunung Guntur. Wah, jalur pendakiannya berat menanjak hingga kemiringan 75 derajat," kata Rendy.

Selain tantangan, Gunung Guntur juga menyimpan ancaman bahaya apabila meletus. Akibatnya akan sangat dahsyat, terutama pemukiman penduduk dalam radius bahaya di Kecamatan Tarogong Kaler Garut.

Sebagai informasi, Gunung Guntur merupakan gunung aktif dan terakhir meletus pada 1874, atau sekitar 143 tahun lalu. "Letusan gunung ini yang sangat dikhawatirkan oleh semua pihak," ujar Rendy. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya