Daya Tarik Jembatan Aka yang Fotogenik

Jembatan Aka di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, juga memiliki objek wisata yang unik dan menarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Objek wisata tersebut tak lain adalah Jembatan Aka (jembatan akar).

Virus Corona Belum Berdampak Serius terhadap Pariwisata Sumbar

Objek wisata Jembatan Aka ini terletak di kampung Pulut-pulut kecamatan Bayang Utara. Objek wisata ini berjarak 24 kilometer dari Painan dan 65 kilometer dari Kota Padang, atau sekitar dua jam perjalanan menggunakan kendaraan roda empat maupun dua.

Jembatan Aka ini diperkirakan sudah berumur ratusan tahun. Jembatan Aka ini dibangun dengan merangkai akar pohon dari dua jenis pohon yang tumbuh di kedua belah sisi Batang (sungai) Bayang. Jenis pohon tersebut adalah pohon kubang (ficus sp) yang banyak tumbuh secara alamiah di daerah tropis.

Genjot Wisata Bahari, Sumbar Bisa Jadi Destinasi Unggulan di Sumatera

Berdasarkan cerita dari masyarakat setempat, Jembatan Aka yang memiliki panjang 25 meter dan lebar satu meter di atas permukaan Sungai Bayang ini. Jembatan ini dibuat oleh seorang alim ulama  bernama Pakih Sokan.

Pada masa itu, Pakih Sokan berinisiatif membangun jembatan dengan tujuan agar dapat menghubungkan dua desa yang dipisahkan oleh sungai Bayang, yakni Desa Pulut-pulut dan Desa Lubuk Silau. Jembatan Aka ini mulai dibuat sekitar tahun 1890 dan baru dapat digunakan oleh mayarakat setempat pada tahun 1916.

Ada Destinasi Baru, Kampung Warna-warni Bernuansa Jokowi

Keunikan dan mitos Jembatan Aka

Jembatan Aka di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat

Jembatan Aka ini, merupakan jembatan yang unik jika dibandingkan dengan jembatan lain. Hal ini tak lain dari proses dan bentuknya dirajut dengan bahan baku akar jenis beringin, yang terdapat di sekitar lokasi sungai Bayang. Jembatan semakin kuat seiring dengan bertambahnya umur jembatan, membuat jembatan ini unik dari jenis jembatan lain yang ada di Indonesia.

Selain unik, juga ada mitos yang masih berkembang di tengah masyarakat setempat. Sebagian masyarakat masih percaya, jika mandi di bawah jembatan tersebut akan mudah mendapatkan jodoh di kemudian hari.

Saat ini, Jembatan Aka tersebut sudah dilengkapi dengan kawat besi untuk menjaga ketahanan konstruksi jembatan agar tidak runtuh, walau hingga saat ini tetap kokoh berdiri. Karena, di saat musim hujan, debit air Sungai Bayang meluap, bahkan menyentuh bagian jembatan.

Yuka Fainka, seorang fotografer yang juga merupakan warga Pesisir Selatan menyebutkan, keberadaan jembatan ini memberi dampak positif bagi pariwisata Kabupaten Pesisir Selatan. Banyak wisatawan datang ke lokasi Jembatan Aka untuk melihat langsung, dan menikmati keindahan serta keunikan yang jembatan tersebut.

Selain itu kata Yunka, dari sisi fotografi Jembatan Aka ini merupakan salah satu spot unggulan bagi para fotografer. Dari sisi mana saja, foto yang dihasilkan akan tetap bagus dan menarik. Bahkan tak sedikit foto Jembatan Aka digunakan sebagai brosur dan kalender pariwisata.

Selain asik motret kata Yunka, fotografer juga dapat mengetahui sejarah dan asal usul. serta mitos tentang jembatan tersebut. Jadi, tak rugi jika datang dan mengabadikan keunikan ke Jembatan Aka tersebut. Selain itu, suguhan berbagai macam kuliner lezat khas Pesisir Selatan juga dapat dengan mudah ditemukan dan dinikmati.

Bagi Anda yang merasa penasaran, dapat mengunjungi Jembatan Aka ini dengan menggunakan angkutan umum, tour travel, maupun mobil pribadi. Jika menggunakan angkutan umum, perjalanan dimulai dari kota Padang menuju kota Painan, dan dilanjutkan ke Kecamatan Bayang.

Bagi para wisatawan yang datang dari luar, juga dapat menginap di hotel dan resor yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan. Di sini juga terdapat banyak restoran yang menyajikan aneka hidangan masakan khas Pesisir Selatan, yang tentu saja mampu memanjakan lidah Anda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya