Tips Agar Koper Keluar Pertama di Konveyor Bandara

Konveyor bandara.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Musim dingin menjadi salah satu waktu yang dipilih masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata. Ketika memilih melakukan perjalanan pada musim ini, masyarakat akan membawa perlengkapan berlibur dua kali lipat lebih banyak jika dibandingkan dengan musim panas.

Lion dan Wings Dinilai Belum Sosialisasi soal Tarif Bagasi Berbayar

Hal ini pun berdampak pada barang bawaan wisatawan yang harus masuk ke dalam bagasi. Tak jarang hal tersebut membuat masalah baru bagi mereka. Sebab harus berdiri menunggu koper tak jarang memakan waktu lama. Padahal para wisatawan sudah kelelahan usai melakukan perjalanan panjang.

Namun, kini para traveller bisa dengan cepat mengambil koper, tanpa menunggu lama dengan trik berikut.

Bagasi Pesawat Bayar, Menpar Arief Ungkap Gejolak di Sektor Pariwisata

Dilansir dari laman Dailymail, seorang pekerja bandara regional di Amerika Serikat, Thomas Lo Sciuto mengatakan, hindari melakukan check-in bagasi lebih awal. Sebab, ini memungkinkan tas Anda menjadi muatan pertama yang dimuat ke pesawat. Ini berarti, ketika sampai di tujuan, barang anda akan berada di urutan paling belakang.

Ia pun memberikan pilihan terbaik bagi para calon penumpang agar menjadi salah satu penumpang terakhir untuk check-in bagasi.

Menhub Targetkan Aturan Bagasi Berbayar Selesai Satu Bulan

"Tas akan selalu dimuat di bagian depan ke belakang. Jadi jika Anda check-in terakhir tas Anda akan berada di troli terakhir, di urutan masuk ke bagasi sehingga akan menjadi yang pertama keluar dari pesawat terbang ketika sampai ke tempat tujuan Anda," ungkapnya.

Ada satu trik lain yang bisa Anda coba. Menurut Travel + Leisure, Anda bisa menempelkan stiker bertuliskan fragile yang berarti pecah-belah di koper Anda. Nantinya, koper dengan stiker ini sering dimuat di bagian terakhir dengan lebih hati-hati ketika diambil alih mereka.

Pantai Tanjung Karang Donggala

5 Hal Wajib Dipersiapkan Saat Wisata di Kawasan Rawan Bencana

Pertama, memahami potensi bencana di kawasan wisata.

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2019