Lokasi Lahar Dingin Gunung Agung Jadi 'Objek Wisata' Dadakan

Galian C di Desa Sebudi, Karangasem, Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan

VIVA – Material lahar hujan atau lahar dingin yang dimuntahkan Gunung Agung, dijadikan objek wisata baru bagi warga di Desa Sebudi, Kabupaten Karangasem, Bali.

5 Destinasi Wisata Seru di Bali, Cocok untuk Liburan Keluarga

Mereka membuat perahu dari drum dan ban bekas yang dihias sedemikian rupa. Warga menaikinya secara gratis perahu dadakan yang dibuat warga itu.

Lokasi lahar dingin yang dijadikan objek wisata warga terletak di Galian C, di Desa Sebudi. Untuk menjangkaunya, pengunjung harus melintasi Galian C, yang terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, yang hanya berjarak 6 kilometer dari puncak Gunung Agung.

Pindah ke Bali, Model Meliza Oktavilenny Beralih Jadi Content Creator

Salah satu pekerja di Galian C, Gusti menjelaskan, ‘wisata’ lahar dingin dibuat oleh rekan-rekannya, kemarin. Sejak lahar dingin mengalir ditambah curah hujan tinggi, cekungan bekas Galian C tergenang air yang cukup tinggi.

"Ini dalamnya sekitar 50 meter. Dahulu di bawah itu ada kantor tempat kasir, tapi sudah tenggelam," kata Gusti kepada VIVA di lokasi, Rabu, 6 Desember 2017.

Pemandangan Menakjubkan, Penyanyi Malaysia Kepincut Pantai Pandawa Bali

Lengkap dengan penunjuk arah dan plang nama, warga banyak yang mengunjungi lokasi lahar dingin ini. Namun, ‘objek wisata’ baru itu tak berlangsung lama sebab polisi melarang aktivitas wisata yang memacu adrenalin tersebut. Apalagi, curah hujan yang tinggi di sekitar lokasi belakangan ini membuat beberapa pembatas cekungan bekas Galian C jebol.

"Kemarin dipasang papan namanya, tapi sudah dilarang sama polisi. Apalagi sekarang untuk menuju perahu jalannya sudah putus tergerus air hujan," tuturnya.

Tariman, pekerja Galian C lainnya di lokasi mengaku, awalnya perahu itu dibuat hanya sebagai hiburan belaka. Namun rupanya banyak warga yang tertarik mencoba meski berbahaya.

"Saya sudah naik perahunya sampai ke ujung sana. Cuma iseng-iseng saja dibuat, tapi banyak warga mau mencoba," ujarnya.

Meski terbilang kreatif, namun memang sudah selayaknya wisata lahar dingin ini dilarang. Sebab, lokasinya berada di zona bahaya Gunung Agung yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi bencana ketika gunung setinggi 3.142 mdpl itu memuntahkan material dari dalam perut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya