Piala Presiden: Panggung Hegemoni Persija Jakarta

Persija Juara Piala Presiden 2018
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Pagelaran Piala Presiden 2018 berakhir. Juara baru pun lahir. Persija Jakarta menggenggam trofi bergilir yang terbuat dari kayu itu usai mengalahkan Bali United di partai puncak.

FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil

Laga final dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu 17 Februari 2018. Itu menjadi sejarah baru, karena Persija menjadi tim pertama yang bisa mengangkat piala di venue kebanggaan masyarakat Indonesia, usai dipugar untuk persiapan Asian Games 2018 mendatang.

Persija juga menjadi tim ketiga yang meraih gelar Piala Presiden, setelah dalam dua edisi sebelumnya dimiliki oleh Persib Bandung dan Arema FC. Macan Kemayoran pun berhasil menyudahi puasa gelar di ajang bergengsi selama 17 tahun. Diketahui, terakhir kali mereka keluar sebagai juara pada 2001 lalu di ajang Liga Indonesia.

Liga 1 Ditunda demi Klub dan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Bali United Menyayangkan

Berkaca kepada performa dari awal turnamen, Persija terbilang mengejutkan. Mereka lolos dari fase grup dengan memanfaatkan jatah runner up terbaik.

Namun, dari sana penampilan tim Ibu kota kian mengkilap. Melawan Mitra Kukar di perempat final, mereka menang 3-1 dan selanjutnya unggul agregat 5-1 pada semifinal yang dilangsungkan dalam dua leg, melawan PSMS Medan.

Hasil Liga 1: Dengan 10 Pemain Bali United Kalahkan Persija

Puncak penampilan Persija, tentu adalah laga final. Sempat kalah 2-3 dari Bali United di penyisihan, anak-anak asuh Stefano Cugurra Rodrigues, alias Teco sukses melakukan pembalasan. Tiga gol bersarang ke gawang kiper Serdadu Tridatu, Wawan Hendrawan, dua dari Marko Simic dan satu oleh Novri Setiawan.

Persija kalahkan Bali United di final Piala Presiden 2018

Bagi Teco, sukses kali ini merupakan hasil kerja sama dari tim yang dibangun dari awal. "Kami kali ini, bekerja sebagai tim. Semua sistem berjalan dengan lancar. Kekalahan pada pertemuan pertama di Bali, tak apa karena kami sudah lolos. Tetapi, saya bilang ke pemain, sekarang tak boleh kalah karena ini final. Akhirnya, kami tampil bagus," terang Teco.

Torehan gemilang Persija pun disambut oleh publik Jakarta, tak terkecuali Gubernur, Anies Baswedan. Dalam sambutan saat menerima skuat Persija di Balai Kota usai menggelar konvoi juara, Minggu 18 Februari 2018, Anies menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh tim serta pendukung setia, atau Jakmania.

"Hari ini adalah hari-hari yang membanggakan bagi semua yang di Jakarta. Kemenangan Persija ini benar-benar menjadi pembuka babak baru bagi klub Ibu kota," ujar Anies.

Presiden Jokowi dan Gubernur DKI, Anies Baswedan di Final Piala Presiden

"Kita menyadari sudah 17 tahun Persija belum jadi juara. Ini membuat warga Jakarta merasa bangga. Semua ini hasil kerja keras dari para pelatih, pengelola, pemain, dan dukungan yang tidak pernah surut dari teman-teman Jakmania," lanjutnya.

Berikutnya, Simic sempurnakan gelar Persija>>>

Simic sempurnakan gelar Persija

Penampilan ciamik Simic sepanjang turnamen, bukan hanya berbuah gelar bagi Persija. Seakan melengkapi kebahagiaan, penyerang asal Krosia itu juga menggondol dua penghargaan individu.

11 gol yang dihasilkan Simic membawanya melesat sebagai top scorer. Pencapaian tersebut, lalu diganjar dengan trofi serta hadiah uang tunai Rp150 juta.

Belum cukup, Simic yang baru bergabung dengan Persija jelang dimulainya Piala Presiden, juga dinobatkan sebagai pemain terbaik. Pundi-pundi pemain 30 tahun itu pun semakin tebal, karena mendapatkan tambahan uang Rp250 juta.

Bomber Persija Jakarta, Marko Simic

Bagaimana pun, bagi Simic yang terpenting bukan nominal uang yang didapat. Sebab, ada hal yang jauh lebih berharga, yakni prestasi.

Dia mengaku sangat beruntung bisa langsung menyabet gelar, padahal baru bergabung dengan Persija. Walau Piala Presiden sejatinya hanya merupakan ajang pramusim, tetapi bagi Simic itu atmosfernya sudah sangat luar biasa.

"Ya, kemasannya sangat baik. Saya rasa kalian, orang Indonesia beruntung. Meski pramusim, atmosfernya seperti Piala Dunia, Liga Champions, dan semacamnya," ujar Simic.

Selain Simic, pemain yang juga menerima penghargaan adalah bek kiri Rezaldi Hehanusa. Penggawa Timnas U-23 tersebut menyabet gelar pemain muda terbaik dan berhak atas hadiah Rp150 juta.

Di tengah hegemoni Persija, ternyata juga terselip kebahagiaan buat publik Persib Bandung. Panitia Piala Presiden menobatkan fans Maung Bandung, atau yang biasa disebut Bobotoh, sebagai suporter terbaik.

Aksi Bobotoh Persib Bandung

Ketua Steering Committee Piala Presiden, Maruarar Sirait membeberkan alasan terpilihnya Bobotoh atas penghargaan itu. Pria yang biasa disapa Ara itu menuturkan, sebenarnya ada tiga kelompok suporter yang jadi nominator. Mereka adalah Bobotoh, Aremania, dan Bonek.

Perjalanan ketiga suporter itu, disebut Ara, disaksikannya secara langsung. Dia melihat, ketiganya bisa memberikan pemandangan yang sangat menyejukkan hati.

"Aremania dan Bonek berkumpul di Solo. Tetapi, mereka bisa menjaga ketertiban. Lalu, suporter Persib bisa mengendalikan diri, saat timnya kalah," terang Ara.

Selanjutnya, awas kutukan Piala Presiden>>>

Awas Kutukan Piala Presiden

Cerita lain dari Piala Presiden adalah, trofi tersebut dipercaya menyimpan kutukan. Dua juara sebelumnya, Persib dan Arema sudah menjadi korban.

Persib yang menjadi juara Piala Presiden edisi pertama, 2015 lalu, sempat digadang-gadang bakal tampil moncer di TSC 2016. Namun, mereka akhirnya hanya bisa finis di posisi lima dan Persipura Jayapura yang akhirnya menjadi kampiun TSC.

Berikutnya Arema, yang menjadi jawara Piala Presiden 2017. Kutukan tersebut terulang, Singo Edan yang masuk kandidat juara terseok-seok di Liga 1 dan akhirnya finis di posisi sembilan.

Tetapi, ternyata hal itu sama sekali tak menciutkan nyali Persija. Teco sebagai pelatih menegaskan, gelar juara Piala Presiden sama sekali bukan menjadi beban bagi timnya, malah sebaliknya merupakan motivasi.

Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco.

"Ini modal bagus. Tim kami sekarang lebih kompak. Saya semakin tahu, bagaimana kelebihan pemain. Saya pun mengerti kekuatan lawan. Tahun ini, saya kira kami lebih siap," ucap Teco.

Lebih dari itu, Teco justru semakin percaya diri untuk mengantarkan Persija keluar sebagai juara di kompetisi yang sesungguhnya, Liga 1.

"Di awal musim, target kami memang terus menjadi yang terbaik. Kemarin, kami ada di empat besar. Tahun ini, kami harus berada di atas," kata Teco.

"Persiapan yang bagus saya rasa. Semua memang ingin juara. Namun, meraih kemenangan demi kemenangan adalah hal yang penting," timpal sang kapten tim, Ismed Sofyan. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya