Semarak Pesta Diskon Belanja Online Dimulai

Hari Belanja Online Nasional
Sumber :

VIVA.co.id - Belanja online, kini sudah menjadi budaya belanja di kalangan masyarakat modern Indonesia, terutama di era digital dan semakin mudahnya akses internet.

Platform Ini Khusus untuk Belanja Produk Kesehatan

Belanja online memberikan pengalaman berbelanja lebih mudah, cepat, interaktif, dan aman. Konsumen juga dapat dengan mudah mengakses belanja online menggunakan perangkat mobile melalui aplikasi situs mobile.

Untuk menarik konsumen di dalam negeri, industri online ritel Indonesia kembali menggelar Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada Desember ini.

Harbolnas merupakan kegiatan tahunan ditujukan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online aman dan nyaman. Event ini diselenggarakan para pengusaha, setelah melihat potensi besar industri ritel online di dalam negeri.

Nielsen: Optimisme Konsumen Online Indonesia Meningkat

Pada Harbolnas ini para peritel online ini akan mengadakan promo dan memberikan diskon besar.

Kampanye Harbolnas sendiri digelar sejak 12 Desember 2012. Biasanya, Harbolnas digelar satu hari setiap tanggal 12 Desember. Namun, tahun ini, Harbolnas dirayakan selama tiga hari, mulai 10 Desember 2015 sampai 12 Desember 2015.

Situs belanja online (situs e-commerce), yang terlibat pada tahun ini pun bertambah banyak, seiring dengan semakin banyak munculnya situs-situs belanja online.  

Tahun ini, ada 140 situs e-commerce yang ambil bagian dalam event online terbesar ini. Padahal, ketika pertama kali digelar pada 2012, event ini hanya diikuti oleh tujuh e-commerce. 

Para e-commerce memberi penawaran diskon besar-besaran yang tidak didapat konsumen di toko-toko ritel, atau pusat-pusat perbelanjaan konvensional. Produk yang ditawarkan mencapai jutaan item dengan harga terbaik.

Mulai dari segala kebutuhan sehari-hari, fashion wanita, fashion pria, kesehatan, dan kecantikan. Produk-produk elektronik seperti ponsel, tablet, laptop, kamera, dan lainnya. Produk-produk pendukung gaya hidup, hobi, keperluan rumah tangga, dan lainnya.

"Ada 140 e-commerce yang akan memberikan diskon hingga 90 persen dengan total diskon mencapai Rp120 miliar," kata Ketua Hari Belanja Online Nasional 2015, Indra Yonathan, dalam konferensi pers 'Hari Belanja Online Nasional 2015' di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 8 Desember 2015.

Dia mengatakan, Indonesia mempunyai potensi yang besar dengan industri e-commerce terbesar di Asia Tenggara.

"Di sinilah, peran Hari Belanja Online Nasional untuk merangkul semua pihak untuk bahu-membahu mengembangkan industri e-commerce di Indonesia," kata dia.

Diskon gila-gilaan

Harbolnas dimanfaatkan para pengusaha e-commerce untuk mendulang pendapatan. Publikasi dan beragam promosi gencar ditawarkan kepada konsumen. Tujuannya untuk menstimulus, sekaligus menarik minat masyarakat berbelanja online.

Sejumlah e-commerce ternama yang ikut dalam Harbolnas 2015 antara lain, Lazada, Zalora, Berrybenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, Luxola, Bobobobo, CottonInk, Bhineka, Foodpanda, hingga Gojek.

Salah satunya, situs online Lazada Indonesia, yang juga pencentus Harbolnas, menyiapkan lebih dari 8.000 penjual (ritel), yang tergabung dalam platformnya, dalam Harbolnas tahun ini. Lazada memberikan diskon hingga 90 persen.

Humas Lazada Indonesia, Tania Amalia, memeperkirakan akan terjadi lonjakan kunjungan 5-10 kali lipat dibanding kunjungan rata-rata harian.

"Persiapan ini salah satunya dilaksanakan dengan menyelenggarakan serangkaian workshop untuk mengedukasi para seller mengenai Hari Belanja Online Nasional," ujarnya.

Sementara itu, situs belanja online yang terintegrasi dengan jaringan distribusi ritel Alfamart, yakni Alfaonline meluncurkan Program 12.12 selama periode 10-13 Desember 2015.

"Alfaonline menyambut baik momen ini. Keikutsertaan kami dalam Harbolnas 2015 adalah untuk menunjukkan keseriusan kami dalam pasar e-commerce di Indonesia. Kami juga memanfaatkan momen ini untuk memanjakan online shopper dengan penawaran terbaik kami serta memberikan pengalaman belanja online yang berbeda," kata Haryo Suryo Putro, COO & CMO Alfaonline.

Program Super 12, yakni berburu 12 produk pilihan yang dijual hanya seharga Rp12 selama 12 jam (09.00-21.00) setiap harinya selama masa periode.

"Konsumen juga dapat membeli lebih dari 800 jenis produk dengan diskon hingga 95 persen dari program D.E.AL (Diskon Ekstra ALfaonline)," ujarnya.

Selain itu, ada Program Lucky Shopper Alfaonline, juga akan bagi-bagi Samsung Galaxy Prime setiap harinya, dan Program Cut The Price 12, di mana konsumen dapat berbelanja hemat dengan potongan harga sebesar Rp120 ribu, atau cashback dengan pembayaran menggunakan DOKU Wallet. 

Sedangkan situs ritel online Bukalapak.com, memberikan diskon progresif hingga 80 persen. Pada hari pertama Harbolnas, yakni Kamis 10 Desember 2015, Bukalapak memberikan diskon 60 persen.

Pada hari kedua, 11 Desember 2015, diskon Bukalapak naik jadi 70 persen. Dan, pada hari terakhir, 12 Desember 2015, diskon diberikan 80 persen. 

Penawaran diskon tertinggi diberikan oleh Mataharimall yang menghadirkan diskon hingga 99 persen. ‎

Keterangan mengenai penawaran Harbolnas dan situs yang terlibat selengkapnya bisa Anda lihat di situs harbolnas.com. 



Potensi transaksi online ratusan triliun

Harbolnas tidak hanya mendapat sambutan meriah dari industri ritel online dan masyarakat, tetapi juga pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan. Sebab, dinilai akan membantu peningkatan transaksi e-commerce.

Direktur Bina Usaha Perdagangan dari Kementerian Perdagangan, Fetnayeti, mengungkapkan, transaksi ritel online bisa mencapai ratusan triliun rupiah.

Dia mengatakan, transaksi jual-beli online pada 2014 saja mencapai Rp34 triliun. Angka tersebut, berdasarkan data yang dirujuk pada Bank Indonesia.

"Sedangkan untuk tahun ini diprediksikan Rp224 triliun. Ini pertumbuhan yang luar biasa," ungkap Fetnayeti di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa 8 Desember 2015.

Tetapi, bila dilihat dari sisi retail secara keseluruhan, kontribusi retail online belum mencapai nilai signifikan. Diungkapkannya, kontribusi retail online belum menyentuh satu persen dari retail keseluruhan.

"Dibandingkan retail keseluruhan, retail online baru sekitar 0,6-0,7 persen. Adanya Harbolnas ini menjadi tugas kita, bagaimana bisa mendorong retail perdagangan online yang bisa memangkas distribusi pemasaran perdagangan di offline," ucapnya.

Diutarakannya, berjamurnya industri e-commerce ini, karena biaya yang dikeluarkan tak terlalu tinggi. Seperti untuk membangun kantor yang terlalu besar, gudang besar, melainkan pengelolaan situs, atau website yang tepat. Sehingga, netizen dapat berbelanja dengan nyaman.

"Kita berharap, dalam dua atau tiga tahun ke depan, kontribusi perdagangan online bisa mencapai lima persen. Saat ini, penetrasi pengguna internet terus tumbuh. Itu cukup sinyal yang bagus untuk kita semua," kata dia.

Sementara itu, Chairman MatahariMall, Emirsyah Satar mengajak pebisnis dan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia mesti beralih pada era digital, terlebih kondisi saat ini pengguna internet kian membesar.

Saat ini, dari 55 juta UKM yang ada di Indonesia, yang sudah terakses ke digital hanya sekitar 500 ribu UKM saja.
 
Tak hanya itu, Emir berpendapat, pengembangan usaha di era digital akan membantu menumbuhkan ekonomi Indonesia menjadi terbesar ketujuh di dunia.

Emir mengatakan, Indonesia kini duduk di posisi ketiga dalam e-commerce, di mana posisi China dan India menempati posisi pertama dan kedua. “2030, Indonesia akan menjadi ekonomi ketujuh dunia," ucapnya.
 
Peluang mengembangkan bisnis digital, kata Emir, juga bisa berkembang dengan melihat data penetrasi mobile di Tanah Air. Disebutkan dari total penduduk Indonesia yang hampir mencapai 255 juta, pengguna ponsel aktif melebihi jumlah populasi penduduk.

"Pengguna handphone sebanyak 281 juta, melebihi jumlah penduduk, 30 persen di bawah umur 15 tahun dan 50 persen di bawah umur 30 tahun,” katanya.
 
Apalagi, saat ini lebih dari 80 juta penduduk sudah terakses ke internet. Dengan berbagai fakta tersebut, Emir mengatakan, peluang itu bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk menggunakan platform digital dalam membangun bisnis mereka. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya