Waspada Diskon Palsu Hari Belanja Online Nasional

Ilustrasi penjualan online.
Sumber :
  • Ist.
VIVA.co.id
Platform Ini Khusus untuk Belanja Produk Kesehatan
- Pengunjung dunia maya pada pekan lalu, mendapat tawaran menggiurkan, yaitu barang serba murah dalam rangka Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2015. 

Nielsen: Optimisme Konsumen Online Indonesia Meningkat
Harbolnas menjadi kegiatan tahunan yang ditujukan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online aman dan nyaman. Event ini diselenggarakan para pengusaha, setelah melihat potensi besar industri ritel online di dalam negeri. 

Biasanya, Harbolnas digelar satu hari setiap tanggal 12 Desember. Namun, tahun ini, Harbolnas dirayakan selama tiga hari, mulai 10-12 Desember 2015. Ratusan platform e-commerce banyak menawarkan inovasi belanja menarik. 

Tentunya, hal ini untuk menyemarakkan hari belanja dengan cara yang berbeda. Para 'petarung' e-commerce rupanya sangat antusias menggarap Harbolnas.

Seperti halnya yang ditawarkan aplikasi mobile marketplace Shopee yang memberikan banyak diskon berbagai pilihan produk hingga 90 persen.

Berbagai barang dapat ditemukan dengan diskon besar, seperti produk fesyen, perlengkapan rumah tangga, gadget, produk kesehatan, dan kecantikan. Hal ini, tentu memberikan pengalaman baru bagi pencinta belanja.

"Kami sangat senang dapat berpartisipasi dalam Harbolnas. Sebab, kami dapat memanjakan para pengguna dan pelanggan, dengan serangkaian kegiatan meriah yang didukung 12 musisi Tanah Air," ujar Regional Managing Director Shoppe Indonesia, Rainal Lu, saat ditemui di kawasan Jakarta Barat. 

Lalu, platform e-commerce Blibli.com. Dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, mereka menawarkan cashback 100 persen bagi pelanggan. Tak hanya itu, Blibli.com juga memanjakan pengguna yang transaksi dengan kartu perbankan berupa kartu berlogo VISA, kartu kredit ANZ, kartu kredit Standard Chartered Bank (SCB), kartu kredit UOB, BNI Debit Online, dan BTN Debit Online. Jika pengguna menggunakan kartu tersebut, akan mendapatkan ekstra diskon 12 persen.
  
“Program belanja berlangsung satu hari antara 00.00-24.00 wib, dan cashback berupa kupon belanja bisa digunakan mulai 1 Januari-31 Maret 2016,” tulis Blibli.com.

Tak mau ketinggalan, platform e-commerce Zalora menyediakan diskon 50 persen. Melalui keterangan persnya, Zalora mengatakan, mulai 10 Desember pukul 00.00, membuka akses yang paling luas untuk semua koleksi busana terbaik.

"Ini adalah tahun keempat kami terlibat dalam perayaan belanja online terbesar di Indonesia, dan menjadi komitmen Zalora untuk memberikan yang lebih baik tahun ini untuk semua pelanggan di Indonesia," ujar Managing Director Zalora Indonesia, Anthony Fung.
 
Anthony memprediksi, Harbolnas 2015 akan jauh lebih besar dari tahun lalu. Dengan kemajuan industri ritel online saat ini, termasuk meningkatnya jumlah pihak yang mendukung pengembangan belanja online, disebut akan membuat Harbolnas sebagai perayaan khusus untuk Indonesia.

e-Commerce lain, JD.id, memiliki strategi khusus yang diklaim mampu menarik pengunjung untuk berbelanja online.

"Sebagai toko online B2C (business to consumer) terbesar di Asia, kami ingin memberikan produk berkualitas dengan harga yang kompetitif. Ini merupakan komitmen kami sejak masuk ke pasar e-commerce Indonesia," ujar pihak JD.id dalam keterangan resminya.

JD.id mengaku menggelar penjualan marathon selama 60 jam dengan banyak promo dan penjualan kilat. "Strategi kami bertema 3X CUT PRICE, yakni Triple Combo, 60 Jam Maraton SuperDeal dan SuperFlash Sale," tulis mereka.

3X CUT PRICE berarti pembeli akan diberikan potongan harga secara beruntun. "Mulai dari diskon harga hingga Rp3,2 juta, voucher hingga Rp500 ribu, cashback hingga Rp1,2 juta, serta bonus langsung sebuah earphone atau USB flashdrive 3.0 untuk pembelian produk tertentu. Semua ini diberikan dalam tiap satu sesi belanja," kata pihak JD.id.

Selain itu, papar pihak JD.id, ada juga 60 Jam Maraton Super Deal, berupa penawaran supermurah, dengan harga di bawah Rp100 ribu, untuk produk smartphone, gadget dan aksesori. 60 jam ini dimulai dari 10 Desember sampai 12 Desember 2015.



Diskon palsu

Namun, ada hal yang harus diwaspadai oleh para pengunjung saat memutuskan untuk membeli barang di ajang serba murah ini.

Pantauan VIVA.co.id, ada beberapa produk yang dijual dengan harga jauh di atas harga sebenarnya. Kemudian, harga ini 'dibanting' sangat jauh, sehingga mendapatkan harga akhir untuk pengguna yang jauh dari 100 persen.

Misalnya saja sebuah smartphone LG Leon berkapasitas 8GB. Dalam sebuah situs ditunjukkan, harga ponsel pintar keluaran vendor Korea itu memiliki harga akhir sekitar Rp1,8 juta. Namun, situs itu mengklaim harga itu mendapatkan diskon hingga 93 persen, karena aslinya LG Leon dibanderol Rp25 juta.

Ditelusuri VIVA.co.id, harga LG Leon di pasar luar negeri hanya dibanderol sekitar US$90, atau setara dengan Rp1.080.000. Di beberapa situs e-Commerce dalam negeri, LG Leon hanya dibanderol sekitar Rp1,5 jutaan.

Lain lagi dengan mainan, atau asesoris. Untuk sebuah rubik bermerek Kuso harganya dinaikkan lebih dulu menjadi Rp97 juta sebelum didiskon lebih dari 100 persen menjadi hanya Rp69.575.

Satu set pulpen merek Kuso, yang hanya terdiri dari tiga buah alat tulis, didiskon lebih dari 100 persen menjadi hanya Rp74.688. Sebelumnya, harga pulpen tersebut ditulis senilai Rp104 juta.

Namun, diakui, tidak semua barang memiliki kenaikan harga fantastis seperti itu. Tetap saja, beberapa pengguna internet merasa kecewa dengan tingkah polah para e-commerce ini. Bahkan, mereka menuangkan kekecewaan itu dalam media sosial.


Transparasi total nilai transaksi

Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) berharap, ada tanggapan dari para pelaku jual-beli online yang terlibat di Harbolnas 2015. Imbauan ini. mengenai transparansi total nilai transaksi dari perhelatan itu. 

"Saya berharap bisa ditanggapi. Tetapi, kalau ditanggapi, siapa juga yang akan menanggapi, karena (Harbolnas) itu bukan sebuah ikatan. Saya tidak tahu ketua (Harbolnas) siapa," ungkap Ketua Umum idEA, Daniel Tumiwa, ditemui di sela peresmian 4G LTE secara nasional di Museum Nasional, Jakarta.

Daniel menirukan ucapan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, bila ada hajatan tentang belanja online di penghujungnya disebutkan berapa nilai total transaksinya. Hal ini bercermin dari belanja online yang terjadi di Tiongkok, yang dikenal dengan sebutan "single day".

"Alangkah baiknya (diumumkan), Menkominfo bilang di Tiongkok bikin satu hari, besok umumkan segini transaksinya. Bagi saya, itu penting, karena kalau perusahaan-perusahaan melihat angka (nilai total transaksi e-commerce) itu, terus belum tahu apa itu belanja online, dan dia akan melihat terus bilang 'oh saya harus ikut'," katanya.

Daniel melanjutkan, sebab dengan keterlibatan berbagai perusahaan yang terjun di industri e-commerce, maka akan berdampak positif, dengan terus bertumbuhnya industri.

"Itu akan mempercepat corporation ikut e-commerce. Kalau korporasi masuk e-commerce itu berkembangnya cepat. Efeknya luas sekali," tutur dia.

Disampaikannya, idEA tak ada masalah dengan berkumpulnya para pelaku e-commerce untuk menggelar ajang belanja online. Namun, apabila tak disebutkan angka nilai total transaksinya, hasilnya kurang maksimal bagi industri.

"Saya mengerti, sekitar dua hingga empat tahun lalu juga, masing-masing startup (perusahaan rintisan) sulit bagikan angka, karena ada investornya yang menguasai dan itu confidential, mereka masih jual-beli di antara mereka, cari investor. Jadi, harapannya kalau sudah siap, banyaknya Harbolnas ini, makin hari harus improve dong. Perlu ada edukasinya juga," katanya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya