Motor Klasik, Makin Tua Kian Keladi

Beberapa motor klasik taun 60-70an dari berbagai merk terlihat di pajang di Pameran Kendaraan Klasik pada Hut Kota Magelang (17/5/2015). Ilustrasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dody Handoko

VIVA.co.id - Jika ada pameo yang menyebutkan bila 'cinta itu mahal harganya', sepertinya tak bisa terbantahkan. Setidaknya pameo itu berlaku bagi para penghobi kendaraan. Penghobi bahkan seperti menabrak logika berpikir karena rela mengeluarkan banyak uang untuk sekadar memiliki kendaraan idaman.

Salah satu kendaraan hobi yang terus diminati hingga kini adalah motor klasik. Entah alasan kuat apa yang membuat motor berusia uzur itu terus diminati. Namun dari banyak pendapat terungkap motor klasik
diminati karena keunikannya ketimbang motor modern, nilai sejarah, hingga alasan kenangan.

Sejauh ini motor antik atau motor klasik merupakan sebutan bagi motor-motor yang sudah berumur tua. Meskipun sebenarnya tidak ada batasan apa yang disebut antik atau klasik. Namun sudah menjadi mahfum jika cap julukan motor klasik disemat karena melihat dari tahun rakitan, kelangkaan barang, hingga tak lagi diproduksi.

Menurut Kusnaedi, pemilik showroom Nilam Jaya Motor Classic, di kawasan Cipinang Besar, Jakarta Timur, di Indonesia sebenarnya ada banyak jenis-jenis motor klasik yang datang dari berbagai merek. Tetapi ada motor klasik yang pecintanya terus bertumbuhan dari tahun ke tahun, yakni Vespa dua-tak, CB100, C70 dan RX King.

Motor-motor itu, kata dia, terus dilirik karena harganya yang lebih terjangkau ketimbang motor-motor klasik lansiran Harley-Davidson, BMW, BSA dan sebagainya. Maka tak heran jika peluang itu kemudian
dimanfaatkan para pelakon usaha untuk menancapkan kuku bisnisnya dengan menyediakan beragam motor klasik tersebut.

"Motor klasik itu unik, karena berbeda dengan motor-motor modern yang ada saat ini. Dari pernyataan para penghobi, motor klasik itu disukai karena bentuknya yang sederhana, nyentrik dan menimbulkan perasaan yang menyenangkan saat mengendarainya," kata Kusnaedi alias Galang, kepada VIVA.co.id, Jumat, 4 Maret 2016.

Untuk mengukur bagaimana motor klasik itu menjadi mahal, ia menyatakan semua tergantung keorisinilitasannya, serta kelengkapan motor tersebut. Sebagai contoh, Vespa Kongo yang benar-benar
asli dan lengkap bisa ditebus dengan harga Rp35 juta. Sementara jika dioplos, atau dikanibalkan dengan suku cadang lain atau imitasi, tentu harga jualnya lebih murah.

Soal peminat, hingga kini cukup banyak. Pecinta motor klasik atau antik ini bahkan tak hanya datang dari kalangan orang tua saja, remaja pun kini sudah banyak yang tergila-gila dengan motor klasik.

Motor Klasik Mahal Harganya, Investasi Menjanjikan?

"Saya sendiri menjual motor-motor tersebut, cuma kalau Vespa tidak. Bicara harga, kalau benar-benar orisinil bisa sampai belasan juta, kaya CB100. Sementara kalau tidak orisinil ya paling Rp8-Rp12 juta. Kalau C70, saya jual Rp6-Rp8 jutaan. Harga itu terbilang mahal karena memang lama sekali tahun pembuatannya," kata dia.

Untuk mendapatkannya, Kusnaedi kerap blusukan ke daerah-daerah atau sekadar membuka berbagai lapak online ternama di Tanah Air. Jika sudah cocok dari sisi harga, dia kemudian membeli dan merestorasinya hingga motor tampil seperti keluar dari diler.

"Motor klasik itu susah-susah gampang jualnya, tetapi ada saja yang mencari. Yang paling kami cari tentu motor dengan tahun benar-benar tua, karena harganya jadi mahal ketika dijual," kata dia.

Galang menceritakan salah satu pengalaman menarik saat melakukan penjualan motor klasik. Saat itu, ada seorang remaja berusia 17 tahun yang mengajak serta kedua orangtuanya. Remaja itu, kata Galang, sudah jatuh cinta betul dengan CB100 yang diliriknya.

"Anaknya sudah sangat jatuh cinta, bapaknya oke-oke saja, tapi ibunya ngambek. Dia bilang buat apa beli motor tua, nanti gampang mogok. Bapaknya lalu menenangkan istrinya. Tetapi karena ibunya bersikukuh enggak setuju, akhirnya tidak jadi," ujarnya sembari tertawa.

"Itu menunjukkan lho, sebenarnya motor klasik kini sudah dicintai banyak pihak, termasuk usia remaja sekalipun."

Selanjutnya... RX King laku Rp70 juta...

Parade Motor Klasik di Royal Enfield


RX King Rp70 juta

Apa yang disampaikan Galang sepertinya bukan bualan semata. Sebab, baru-baru ini ada sebuah motor tahun buatan 2009 yang tembus dengan harga fantastis. Motor tersebut yakni RX King Cobra yang dijual seorang warga asal Surakarta, Jawa Tengah, Afrizal Alies.

Menurut pengakuan Afrizal, sebelumnya ia menjual RX King miliknya di sebuah lapak online terkemuka di Tanah Air. Harga yang dibanderolnya saat itu ialah Rp50 juta. Namun ternyata motor itu akhirnya laku Rp70
juta.

"Motor yang dipasang lewat iklan (lapak online) itu sudah laku terjual. Saya akhirnya jual Rp70 juta, yang beli orang Tangerang. Cuma, saya dapat uangnya Rp50 juta, sedangkan makelar (perantara/calo) dapat
Rp20 juta dari penjualan itu," kata Afrizal kepada VIVA.co.id.

Setelah ditelisik, kuda besi yang akrab dijuluki 'motor jambret', atau 'raja jalanan' itu rupanya memiliki faktor 'X'. Motor tersebut terbilang istimewa, karena belum sama sekali dipakai, alias masih baru. Angka di odometer pun masih 0 kilometer. Faktor 'X' lainnya, RX King tahun rakitan 2009 itu diketahui merupakan edisi terakhir sebelum akhirnya pabrikan Yamaha menyetop produksi, karena terganjal aturan emisi gas buang. Artinya, motor itu berstatus barang langka.

Menurut Afrizal Alies, motor itu dibelinya sejak 2009 lalu. Dia mengaku memang pecinta berat RX-King dan sempat mengoleksi hingga belasan unit. Jok-nya pun masih apik terbungkus plastik. Afrizal mengaku
menjamin jika seluruh part pada motor itu orisinil, alias benar-benar baru.

"Sejak beli, saya simpan motor itu di atas loteng. Kondisinya benar-benar gres. Saya juga sempat punya 11 motor RX King. Semuanya sama tahun 2009. Tetapi, motor-motor yang sebelumnya sudah laku terjual semua, sisa dua. Kalau RX King yang sebelumnya saya jual murah-murah, karena butuh uang. Saat itu, saya jual
Rp24-Rp25 juta," ujarnya.

Menanggapi hal itu, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengaku angkat topi melihat geliat pasar motor klasik seperti RX King yang masih seksi meski kini sudah setop produksi. RX King merupakan
motor legendaris milik Yamaha yang telah lama berkiprah di Tanah Air.

"Ini bukti pecinta RX King masih banyak, anak muda hingga orangtua, sehingga harganya terus melambung. Sejauh ini kita masih terus dukung para pecinta RX King lewat acara komunitas maupun penyediaan suku cadang," ujar Asisten General Manager Marketing PT YIMM, Mohammad Masykur, kepada VIVA.co.id.

Meski tak mengetahui jumlah pasti populasi RX King saat ini di Indonesia, namun dia memastikan ratusan komunitas masih banyak berdiri di berbagai penjuru Tanah Air. Tak heran jika kemudian pasar motor 2-tak ini masih terus menggeliat dengan harga yang meroket.

Yamaha mengaku akan terus memasok suku cadang motor bersuara 'cempreng' itu kepada konsumennya. "Kita jaminkan 10 tahun suku cadang tersedia (terhitung setelah setop produksi pada 2009). Sejauh ini kami produksi (suku cadang) sesuai dengan permintaan, tapi soal komponen apa yang banyak diproduksi saya tidak pegang datanya," kata dia.

Selanjutnya... Suku cadang langka dan mahal?

Motor Bekas Jadul Ini Dijual Rp200 Juta, Apa Kelebihannya?



Suku cadang langka dan mahal?

Para peminat motor antik atau klasik pasti bertanya-tanya soal kebutuhan suku cadangnya. Apalagi, motor itu sudah tak lagi diproduksi. Sejauh ini, orang yang benar-benar sudah memiliki mengaku tak was-was, karena sudah banyak suku cadang yang dijual di berbagai toko otomotif.

Ada salah satu cara lain untuk mendapatkan suku cadang atau aksesori motor lawas. Umumnya bisa ditemukan di berbagai acara pasar jongkok khusus seputar otomotif. Acara yang kini rutin digelar di berbagai wilayah di Indonesia tersebut seakan menjadi oase bagi para penggila motor klasik.

Menurut Putut Priangga, pemilik motor antik, ia memang mengakui jika termudahkan dengan acara-acara gelaran lapak otomotif yang kerap dilakukan secara rutin. Meski terkadang sudah banyak toko yang menjual suku cadang motor antik, namun diragukan keasliannya atau hanya sekadar imitasi.

"Cukup susah nyari spare part, harganya juga variatif. Semakin lama motornya semakin mahal biasanya. Maka itu, acara lapak pasar jongkok tentunya bermanfaat buat kami. Sekalian sharring dan tukar-tukar informasi," kata dia.

Untuk menebus berbagai suku cadang motor antik, ia mengaku cukup merogoh kocek cukup dalam ketimbang motor konvensional saat ini. Sebagai contoh, untuk cup lampu motor tua, helm dan pernak-pernik motor dibanderol mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Sedangkan untuk suku cadang hingga mesin, mahal, bisa mulai dari Rp2,5 juta hingga puluhan juta rupiah," kata dia.

Sementara menurut Kusnaedi, pemilik showroom Nilam Jaya Motor Classic, di kawasan Cipinang Besar, Jakarta Timur, untuk kawasan tertentu sangat mudah mendapatkan suku cadang dan aksesori motor antik, seperti Pulau Jawa, utamanya kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya. Sementara suku cadang di luar Jawa, umumnya agak sukar didapat.

"Suku cadang motor antik di Jakarta sendiri sudah mudah didapat, tetapi ya itu, banyak KW-nya. Makanya harganya kadang juga masih terjangkau. Kalau untuk sekadar tampilan sih tidak apa-apa, KW juga tidak buruk-buruk amat (sekali) kok," kata dia kepada VIVA.co.id.

Berkah tren motor antik belakangan ini diakui dirasakan para penjual aksesori motor antik. Sebut saja Joko Suroni, salah seorang pedagang suku cadang motor antik yang kerap nongkrong di acara-acara otomotif
Yogyakarta. Joko mengaku mampu meraup keuntungan banyak setiap kali acara digelar ketimbang dipasarkan melalui toko.

"Kalo event cukup menguntungkan, 100 persen dibanding jualan di toko. Yang paling laku aksesori seperti lampu-lampu sama mesin paling laku," kata Joko.

Sementara itu, Syukri, pedagang helm antik, juga mengaku mendapat keuntungan lebih dari tren motor antik yang sedang menggejala.

"Lumayan, saya juga hobi jadi senang jalaninya. Karena motor antik lagi tren saya juga ketiban rezeki melalui helm antik. Kalau di tempat saya, yang paling laris itu (helm) film Chips Warkop," tuturnya.

Selanjutnya... Motor klasik investasi yang menjanjikan?



Investasi Menjanjikan?

Jika melihat harga motor tua yang terbilang tinggi tentu banyak pihak yang mengasumsikan jika 'kuda besi' klasik merupakan peluang investasi yang menjanjikan. Setidaknya contoh RX King laku terjual Rp70 juta di atas bukti jika motor klasik besar peminatnya, termasuk Vespa, Honda C70, hingga CB100 yang memiliki harga jual mahal.

Menurut Perencana Keuangan, Ady Nugroho, motor klasik bisa jadi investasi menjanjikan jika yang melakukan adalah kolektor. Sementara yang hanya sekadar coba-coba, tentunya tidak akan menguntungkan.

"Sebenarnya kita harus melihat siapa yang investasi. Sebagai contoh kita kemarin melihat batu akik ramai sekali peminatnya, tapi sekarang sudah redup. Tapi redup itu tak akan berlaku bagi para penghobi atau
kolektor, tetap saja sama," kata Ady kepada VIVA.co.id, Jumat, 4 Maret 2016.

Kata Ady, motor klasik saat ini sebenarnya pasarnya tetap ada. Tetapi yang harus diperhatikan adalah pasarnya, dimana memasarkannya dan harus melihat karakter pembelinya. Jika pembeli benar-benar merupakan penghobi berat, tentu motor itu akan menjadi investasi yang menjanjikan. Sementara di tangan pembeli yang tak terlalu suka, tentu tak akan dihargai meskipun motor benar-benar tua atau bersejarah sekalipun.

"Kalau dia adalah kolektor sesungguhnya, tentu ada masa dimana dia bisa mengambil keuntungan dengan menjual barangnya tersebut, karena pasti harganya naik dan barang seperti ini tidak ada harga patokannya, seperti barang baru kan, saat itulah bisa dibilang ini investasi. Namun itu tadi, ada kalanya itu hanya sebuah fenomena lalu redup," kata Ady.

Untuk mengukur harga motor akan menjadi investasi yang menjanjikan, tak hanya dilakukan dalam kurun waktu yang relatif singkat, seperti satu atau dua tahun.

"Motor klasik itu mahal karena image motor itu sendiri, seperti Vespa memiliki image motor anak gaul zaman dulu, tetap saja sampai sekarang digunakan dan dicari anak-anak muda karena kesan gaul tersebut," kata dia.

Motor juga akan menjadi mahal karena faktor lain, seperti siapa pemilik sebelumnya. Jika motor yang dijual merupakan tokoh terkenal dan populer, tentu harganya bisa sangat mahal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya