Sinyal Ancaman Vinales di Seri Pembuka MotoGP

Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales
Sumber :
  • crash.net

VIVA.co.id – Pembalap Movistar Yamaha Maverick Vinales tampil sebagai juara di seri perdana MotoGP. Dia sukses naik podium puncak di MotoGP Qatar di Losail, Minggu 26 Maret 2017.

Seperti Rossi, Marc Marquez Sadar Jika Pedro Acosta Berpeluang Juara Dunia

Keberhasilan ini melanjutkan tren positif yang ditunjukkan Vinales sejak sesi latihan bebas. Selain itu, pencapaian tersebut sekaligus menjadi sinyal ancaman bagi para kandidat juara musim ini.

Seperti diketahui, pembalap Repsol Honda yang juga juara MotoGP 2016 Marc Marquez menjadi salah satu kandidat terkuat MotoGP musim ini. 

Maverick Vinales Cetak Sejarah yang Tak Pernah Diraih Valentino Rossi, Ada Andil Suzuki

Tak hanya itu, juara dunia tujuh kali MotoGP Valentino Rossi jadi salah satu kandidat kuat juara musim ini. Rossi merupakan rekan setim Vinales di Movistar Yamaha.

Dan kemenangan di Losail, sesuai dengan ambisi yang dicanangkan Vinales sejak awal tahun ini. Dia ingin langsung menggebrak di seri pembuka dan mengejar gelar juara sejak awal.

Valentino Rossi Gagal, Maverick Vinales Sukses

"Sejujurnya, ini akan menjadi tahun ketiga saya di MotoGP. Dan saya berpikir sudah punya cukup pengalaman untuk tahu bagaimana balapan akan berjalan," ujar Vinales dilansir Crash pada Januari 2017.

"Saya tahu akan butuh pengalaman bersama Yamaha, tapi sejak balapan pertama kami bisa berpikir untuk mengejar titel. Penting untuk memulai dengan mentalitas ini," katanya.

"Sebab, jika pertengahan musim Anda baru berpikir mengejar titel, maka itu sudah terlambat. Jadi, Anda harus memulai musim dengan berpikir seperti itu dan selalu punya target ini dalam pikiran," tuturnya. 

Maverick Vinales dan Valentino Rossi bersama motor anyarnya.

Kejutan Vinales di awal musim ini sudah diprediksi banyak pihak. Apalagi pembalap asal Spanyol itu tampil cukup kompetitif musim lalu saat masih memperkuat tim Suzuki.

Di MotoGP 2016, dia mengakhiri kompetisi di posisi empat. Dia tercatat membukukan empat kali podium dari 18 seri balapan yang dia ikuti. Satu kali juara dan tiga kali di posisi tiga.

Pembalap Movistar Yamaha Valentino Rossi tidak menampik jika rekan barunya itu akan menjadi rival kuat dalam perburuan gelar juara MotoGP 2017.

"Tahun lalu, dia meraup banyak poin. Tahun ini, tampaknya dia akan lebih kompetitif, dan saya pikir dia bisa bertarung untuk gelar juara," kata Rossi dilansir MotorSport, Januari 2017.

“Pada dasarnya, saya menginginkan dia butuh waktu lebih untuk tampil cepat. Sayangnya, dia sudah sangat kuat. Maverick telah membuat saya terkesan”.

Hal senada juga dilontarkan Marquez. "Saya pikir Vinales akan menjadi lebih kuat musim ini. Tak hanya itu, dia akan menjadi rival paling berbahaya bagi saya," kata Marquez dilansir Sport.

"Ia sangat berbakat dan sudah membuktikannya bersama Suzuki," ujar pembalap asal Spanyol tersebut.

Selanjutnya, Drama di Seri Pembuka

Drama di Seri Pembuka

Pembalap Tim Yamaha Movistar, Maverick Vinales.

Sementara itu, kemenangan Vinales di seri perdana MotoGP 2017 diperoleh dengan penuh drama. Balapan yang digelar di Qatar itu mengalami sejumlah kendala sekaligus melahirkan beberapa cerita menarik.

Dimulai dengan ditiadakan sesi kualifikasi. Keputusan itu diambil setelah Race Director melihat cuaca buruk, hujan, dan badai, yang mengguyur sirkuit Losail.

Untuk penentuan start, kemudian diputuskan dengan menggunakan poin pada tiga sesi latihan bebas (free practice). Maverick Vinales pun didapuk meraih pole position.

Pada hari H balapan, hal yang ditakutkan banyak pihak terjadi. Cuaca buruk kembali mengganggu. Angin kencang membuat start terpaksa ditunda 40 menit lebih. Selain itu, dilakukan pemotongan jarak, menjadi 20 lap dari awalnya 22 lap.

Di awal balapan, pembalap Tech 3 sekaligus juara Moto2 2016, Johann Zarco membuat kejutan dengan memimpin lomba. Sayang dia cuma bertahan enam lap setelah mengalami slip dan terjatuh hingga tak bisa melanjutkan balapan.

Andrea Iannone dari Suzuki juga sempat membuat pembalap top macam Marc Marquez serta Valentino Rossi kelimpungan. Dia masuk jajaran tiga besar. Tapi di lap 11, eks pembalap Ducati itu tergelincir ke gravel.

Selanjutnya, lomba kemudian menjadi milik Vinales, Dovizioso, Marquez, dan Rossi. Mereka berempat saling berpacu di posisi terdepan.

Secara perlahan Marquez tergusur. Juara bertahan dari Honda itu tidak mampu menyaingi kecepatan duo Yamaha serta Ducati, sehingga harus tercecer di posisi empat hingga garis finis.

Lomba tersisa delapan lap, pertarungan sengit antara Vinales dan Dovi terjadi. Mereka bergantian saling menyalip. Sementara itu, Rossi hanya bisa setia membayangi dari posisi tiga.

Dengan keterampilan yang dimiliki serta dukungan motor, pembalap berusia 22 tahun tersebut akhirnya bisa merebut podium puncak. Dovi hanya bisa meraih posisi dua.

Pembalap Yamaha, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.

"Ini sangat menyenangkan, mendapatkan hasil baik bersama tim Yamaha mendapatkan pole position, dan memenangi lomba. Ini seperti mimpi, dan saya tidak bisa bertanya lagi," kata Vinales dilansir Crash, usai laga.

"Akhirnya kami memenangi pertarungan dan saya bahagia dengan Yamaha. Saya harus mengucapkan terima kasih kepada tim karena kerja mereka yang bagus," tuturnya.

Sementara itu, meski kalah dari juniornya di Yamaha, Rossi mengaku tidak masalah. Dia justru menikmati kemenangan Vinales yang berasal dari penampilan apik sepanjang balapan berlangsung.

"Saya sangat menikmatinya, saya melihat bagaimana Maverick melakukannya sepanjang balapan. Itu tidak pernah terjadi sepanjang sesi latihan bebas," ungkap Rossi.

Walau demikian, untuk menjadi juara, dibutuhkan konsistensi. Sebab masih tersisa 17 seri balapan lagi. Seri kedua MotoGP selanjutnya akan digelar di Argentina, 9 April mendatang. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya