Parade Mobil Masa Depan: Penerus Avanza Hingga Datsun GO

DN Multisix konsep yang tengah dipamerkan di GIIAS 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dian Tami

VIVA.co.id – Beragam cara dilakukan para jenama otomotif untuk memperkenalkan kendaraan, serta teknologi terbarunya kepada publik. Diharap, mobil dan teknologi itu dapat menjadi bagian hidup manusia di masa datang.

Kerennya 5 Mobil Konsep Daihatsu di Japan Mobility Show 2023

Seperti halnya, yang tengah berlangsung di ajang pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung 10-20 Agustus 2017.

Selain mobil baru, pameran itu dimanfaatkan sejumlah agen pemegang merek di Tanah Air untuk memamerkan mobil konsep terbaru. Meski statusnya belum dijual, namun mobil-mobil konsep yang dipajang seakan sukses menghipnotis para pengunjung.

Terpopuler Otomotif: Harga Hyundai Ioniq 6 di Indonesia, Daftar Mobil Konsep di GIIAS 2023

Saat ini, sebagian besar mobil konsep yang diperkenalkan menawarkan efisiensi bahan bakar, atau bahkan bertenaga listrik, meski belum berteknologi swakemudi, seperti yang banyak dipamerkan pada pameran otomotif dunia. Namun, penonjolan teknologi juga nampak berkat hadirnya keterhubungan antara kendaraan dengan gawai yang jamak digunakan saat ini.

Mobil konsep sendiri merupakan edisi purwarupa yang dibuat pabrikan untuk memamerkan gagasan baru terkait model, teknologi, dan lain sebagainya. Mobil konsep seringkali ditampilkan pelakon otomotif pada pameran-pameran mobil untuk mengetahui reaksi calon-calon pembeli terhadap rancangan-rancangan baru yang radikal. 

Ini Deretan Mobil Konsep yang Mejeng di GIIAS 2023

Jika sesuai selera pasar, mobil itu akan segera diproduksi. Sebaliknya, apabila minim respons, bisa jadi cuma sekadar konsep selamanya.

Pada tahun ketiga gelaran otomotif tahunan ini, VIVA.co.id mencatat ada lima mobil konsep yang dipajang. Dua disumbang Nissan, yakni BladeGlider dan Datsun GO Live, dua dari Daihatsu yakni DN Multisix dan sedan DN-F, serta Lexus LF-C2.

Mobil konsep Nissan.

Mobil konsep Nissan BladeGlider. Foto: VIVA.co.id/Ali Wafa

Kelima mobil itu melengkapi apa yang disampaikan pihak panitia GIIAS 2017 yang sesumbar bakal menghadirkan sedikitnya 40 model mobil teranyar, baik yang berstatus benar-benar baru, atau cuma sekadar polesan belaka.

Selanjutnya ===>>> Penerus Avanza-Xenia

Penerus Avanza-Xenia

Ada satu mobil konsep yang paling menarik perhatian, yakni DN Multisix. Mobil ini diboyong Daihatsu dan santer dirumorkan bakal menjadi penerus duet maut Avanza-Xenia. Menariknya, Indonesia dipilih menjadi tempat mobil konsep ini, pertama kalinya dipamerkan di dunia.

DN Multisix mengusung genre Multi Purpose Vehicle. Versi konsepnya lebih elegan dari Avanza-Xenia, termasuk pintu pilar B yang bisa terbuka secara terbalik. Daihatsu DN Multisix memiliki panjang 4.310 milimeter, lebar 1.720 mm dan tinggi 1.695 mm. Sedangkan jarak sumbu rodanya, 2.620 mm.

Tetapi, kapasitas penumpangnya lebih sedikit dari Avanza-Xenia, cuma enam orang. Pada bagian belakang DN Multisix konsep mendapat lampu ekor ramping beserta spoiler belakang yang tajam seperti elemen tepat di bawah kaca depan.

Kabinnya futuristik. Dasbor hampir tak memiliki tombol apa pun. Informasi yang berhasil dihimpun menyebut, mobil ini menggendong mesin 1.5 L empat silinder dan dibekali sistem penggerak roda depan.

Selain DN Multisix, Daihatsu juga menghadirkan model sedan melalui DN F konsep. Model ini juga sekaligus menjadi isyarat bagi Daihatsu untuk kembali berkiprah ke segmen sedan. Apalagi konsep ini diboyong bersamaan dengan munculnya wacana pemerintah melalui ketetapan pajak baru untuk menaikkan gairah segmen sedan.

Daihatsu DN Multisix concept yang dipamerkan di GIIAS 2017.

Daihatsu DN Multisix Concept. Foto: VIVA.co.id/Dian Tami

DN F-Sedan tampil mengusung desain futuristik dengan pintu belakang unik model suicide. Mobil ini diklaim dapat memberi kenyamanan, efisiensi dan kesenangan. Sedan berdimensi kompak ini dibekali mesin 1.2 liter dan transmisi CVT. Lantas, kapan bakal meluncur?

Vice President Director Astra Daihatsu Motor, Sudirman MR tak mengiyakan bila DN Multisix adalah benar-benar penerus dari Avanza-Xenia berikutnya. Dia hanya mengatakan baik DN Multisix maupun DN-F sedan masih dalam pengembangan. Namun dirinya tak menutup kemungkinan jika itu benar adanya ke depan.

Daihatsu Motor Jepang dikatakan juga masih mengkaji teknologi yang akan digunakan untuk kedua model mobil konsep itu. "Kedua mobil ini nantinya akan dilihat bagaimana animo dari masyarakat. Tentu kami akan mendengarkan bagaimana tanggapan terhadap mobil ini,” kata Sudirman di GIIAS 2017.

Selanjutnya ===>>> Wajah baru Datsun

Wajah baru Datsun

Datsun tak ketinggalan dalam hajatan otomotif GIIAS 2017. Di pameran itu Datsun yang berada di bawah naungan Nissan memboyong mobil konsep yang diberinama Datsun GO Live. Mobil ini berbasis pada model Datsun GO.

Menurut Datsun, GO Live telah dirancang khusus untuk kalangan muda di Indonesia yang menyesuaikan mobil untuk kebutuhan hidup. Pada video promosi yang dirilis Datsun Indonesia, konsep tersebut digambarkan dapat mendorong gaya hidup proaktif, dan dikomunikasikan lewat penampilannya. 

Karena itulah, Datsun GO Live lalu mengusung kelir abu-abu yang dimaksudkan meniru pakaian, sepatu dan aksesori yang sedang trendi dewasa kini.

Datsun GO Live Concept memiliki moncong hidung lebih tajam ketimbang model GO. Wajah depannya dilengkapi gril heksagonal single piece berwarna hitam dengan satu sorotan. Pelek yang digunakan berukuran 17 inci, ada spoiler belakang di bagian atap. Konsepnya juga lebih lebar dari GO standar. 

"Beberapa sentuhan styling yang terlihat pada konsep GO Live akan tercermin ke model Datsun di masa depan," kata Kei Kyu, Direktur Desain Eksekutif Datsun.

Datsun GO Live Concept yang dipamerkan di pameran GIIAS 2017.

Datsun GO Live Concept. Foto: Indianautosblog

GO Live juga diklaim mengisyaratkan bahasa desain Datsun masa depan. Meski demikian, mereka belum mau bicara kapan model itu akan segera masuk jalur produksi atau dipasarkan di Indonesia dalam waktu dekat.

Sementara itu, Nissan menghadirkan mobil bernama BladeGlider. Mobil ini berbentuk unik laiknya mobil balap Zeod. Mobil sport bertenaga listrik itu hadir dengan konfigurasi tiga penumpang. Mobil ini sebenarnya pertama kali muncul di ajang Tokyo Motor Show 2013 dan menjadi salah satu hasil dari kampanye Nissan Intelligent Mobility.

Posisi pengemudi terletak di bagian tengah kokpit tanpa ada kursi penumpang di sebelahnya, sementara dua penumpang terletak di belakang. Mobil ini dibekali dua unit motor listrik berdaya 130kW yang mampu berakselerasi dari diam ke 100 kilometer per jam kurang dari lima detik.

Mobil konsep kelima adalah Lexus LF-C2. Mobil ini berjenis Roadster Grand Touring Convertible Coupe. Lexus LF-C2 diciptakan untuk memberi gambaran mengenai mobil premium di masa depan. Lexus LF-C2 tampil dengan atap terbuka serta susunan kursi 2+2 dengan cat khusus berwarna kuning emas.

Mobil konsep Lexus LF-C2 dibekali pelek berbahan alloy 20 inci dengan lima palang utama. Interiornya kental nuansa mewah dan canggih. Semakin menarik dengan pembenaman jok kulit berwarna putih abu-abu dan lampu LED yang membentang di sepanjang bawah jendela.

Selanjutnya ===>>> Proses panjang menuju produksi

Proses panjang

Proses untuk menjadikan sebuah mobil berstatus konsep menjadi versi produksi, ternyata cukup panjang. Semua tentu bisa diproses, jika produk yang dimaksud sesuai dengan selera pasar.

Head of Product Knowledge PT Toyota Astra Motor (TAM) Gandhi Ahimsaputra mengatakan, untuk mengembangkan sebuah mobil dari nol, pihaknya membutuhkan waktu tiga hingga lima tahun. Tahun pertama biasanya dilakukan survei terlebih dahulu, lalu masuk pada tahap desain. Tahapan berikutnya adalah proses engineering. Pada tahapan ini desain dengan engineering juga perlu disesuaikan.

"Yang pertama itu survei, terus dibuatlah semacam desain. Desain pun ada pilihannya, pemilihan desain ada beberapa kategori, lalu mesin juga yang sesuai dengan negara atau lokasi dijual, lalu di-develop. Itu pun juga dilihat lagi bentuk konsep, tetapi belum jadi, lalu masukan ke development. Setelah itu, ada pengetesan," kata dia kepada VIVA.co.id.

Namun, proses Avanza dikatakan tergolong cepat dari mulai konsep hingga produksi. Survei awal dilakukan pada awal tahun 2000 dan meluncur akhir 2003. "Saat itu kita lihat market-nya, ini ternyata ada kebutuhan market. Bagaimana kita masuk market itu, kita juga perlu tahu karakteristik dan kebutuhan market itu," tutur Gandhi.

Proses yang cukup lama biasanya setelah masuk ke tahap persiapan produksi. Sebab, mereka harus mencari supplier. Part-nya pun kadang ada yang dari Jepang atau Thailand. "Vendor banyak sekali. Enggak sampai ratusan, tetapi yang pasti banyak jadi kita bisa namanya vendor gathering saking banyaknya."

Senada disampaikan General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia Budi Nur Mukmin. Kata Budi, proses pembangunan sebuah mobil membutuhkan waktu lama.

Di Nissan, mobil konsep dibangun oleh sebuah tim perencanaan produk yang terdiri dari puluhan orang. Mereka bekerja dengan mengadakan riset dan survei ke setiap negara untuk 10-30 tahun ke depan. 

"Nah, ketika mereka melakukan riset mereka harus bisa menggambarkan kondisi pasar ke depan seperti apa, kebutuhan customer seperti apa. Jadi, nantinya ada mobil konsep yang di setiap negara berbeda-beda, jadi bukan dari ATPM yang menentukan, tapi principal, berbeda dengan produk konsep yang sengaja diciptakan untuk global seperti BladeGlider," kata Budi kepada VIVA.co.id.

Menariknya pada tahap awal usai desain didapat mereka membuat terlebih dahulu sebuah replika dari tanah liat, kemudian dibentuk menjadi produk. Cara membuatnya pun tak melibatkan mesin robot atau line produksi di pabrikan, jadi benar-benar dengan tangan.

Untuk direalisasikan menjadi versi produksi dari model purwarupa tak bisa ditentukan berapa lamanya. Sebab semua bergantung pada apakah benar-benar sesuai selera pasar dan apakah produk dimaksud memang ingin dilakukan studi lebih konkret. "Kalau untuk membangun mobil konsep sih paling sebulanan, kalau sudah ada konsepnya. Jadi yang lama itu studinya."

Riset juga tak hanya berdasarkan survei dari pengunjung pameran otomotif belaka. Karena, banyak aspek-aspek yang mesti diperhatikan pada masing-masing negara, seperti desain bodi, kabin dan masih banyak lagi. Kendati demikian pihaknya pernah melakukan proses cepat dari versi konsep ke produksi, yakni Serena C26.

"Enggak lama, langsung diproduksi, cuma butuh waktu setahun untuk pasar Jepang dan Indonesia. Pertama kali debut pertamanya di dunia itu di Jepang. Kalau Datsun waktu itu 10 tahun sudah ada risetnya, sampai kemudian lahirlah produk Datsun di India habis itu baru di Indonesia." (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya