Pelatih Timnas RI, Alfred Riedl

Indonesia Belum Juara AFF karena Memang Belum Bagus

Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, saat diperkenalkan PSSI.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA.co.id – Piala AFF 2016 sebentar lagi bergulir. Ajang yang mempertemukan tim-tim di Asia Tenggara ini akan bergulir pada 19 November 2016 hingga 17 Desember 2016 mendatang di Myanmar dan Filipina.

Piala AFF Ganti Nama, Catat Tanggalnya! Timnas Indonesia Pecah Telur Tahun Ini?

Indonesia tergabung di Grup A bersama tim-tim yang tak bisa dianggap enteng. Tim Merah Putih akan berhadapan dengan langganan juara, Thailand dan Singapura, serta tuan rumah Filipina.

Di Piala AFF nanti, Indonesia akan ditangani Alfred Riedl. Pelatih asal Austria ini bukanlah sosok asing, sebab dia sudah malang melintang di persepakbolaan kawasan Asia Tenggara.

Alasan Pelatih Timnas Australia Mau Ikut Piala AFF

Memulai karier kepelatihannya saat menjadi asisten di timnas Austria, dia tergolong sukses kala menukangi Vietnam. Tangan dinginnya mampu membawa Vietnam lolos ke partai puncak Piala Tiger (kini Piala AFF) pada 1998 meski akhirnya harus takluk 0-1 dari Singapura.

Kegemilangannya berlanjut pada Piala Asia 2007. Dia sukses mengantarkan Vietnam ke perempat final untuk kali pertama sepanjang sejarah, setelah di babak penyisihan grup menaklukkan tim kuat Uni Emirat Arab 2-0. Riedl juga pernah melatih timnas Laos, dan membawa negara yang kerap dianggap anak bawang ini menembus semifinal SEA Games 2009.

Shin Tae-yong Tolak Gagasan Timnas Australia Main di Piala AFF

Khusus di Indonesia, ini merupakan kali ketiga Riedl dipercaya menangani Timnas. Sebelumnya, dia membawa Tim Garuda menembus final Piala AFF 2010. Di ajang yang sama, empat tahun kemudian, Riedl kembali melatih Tim Merah Putih. Namun, saat itu, langkah Indonesia harus terhenti di penyisihan grup.

Kali ini, tugas Riedl jelas tak mudah. Pelatih yang sempat menukangi PSM Makassar ini harus melatih Timnas, dalam waktu yang tergolong mepet. Piala AFF ini merupakan turnamen pertama yang diikuti Indonesia selepas dari sanksi FIFA.

Riedl sempat bercerita berbagai hal kepada VIVA.co.id, beberapa waktu lalu di Hotel Aryaduta, Karawaci, Tangerang. Dia mengaku, jika ini merupakan kesempatan terakhirnya di Timnas Indonesia. Dia tak ingin berlama-lama menangani Tim Garuda.

Riedl juga bercerita panjang lebar mengenai kesulitannya menangani Timnas saat ini, lawan-lawan yang harus diwaspadai di Piala AFF, serta pendapatnya mengapa Indonesia belum pernah sekalipun juara Piala AFF. Berikut petikan wawancara VIVA.co.id dengan Riedl:

Dari laga-laga uji coba yang sudah dilakoni timnas Indonesia, apa yang Anda tangkap? Apakah permainan Indonesia sudah membuat Anda puas? Apakah ada aspek yang harus diperbaiki jelang Piala AFF nanti?

Secara umum, Indonesia sudah bermain bagus. Namun, masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Kami bisa memperbaiki berbagai hal. Contohnya, dari segi taktik dan juga fisik. Atau apapun yang dibutuhkan dalam sepakbola. Kami masih mencoba untuk memperbaiki tim. Jadi, kami masih berada dalam langkah untuk memperbaiki tim.

Melihat dua tim yang pernah dihadapi Indonesia di laga persahabatan, Malaysia dan Vietnam, apakah Anda melihatnya sebagai pesaing serius di Piala AFF nanti?

Maksud Anda, dua tim di grup lain? Saya yakin Vietnam akan menjadi lawan yang kuat. Namun, tidak demikian halnya dengan Malaysia. Malaysia tidak tampil bagus saat menghadapi tim kami. Malaysia juga tidak mendapatkan hasil yang bagus dalam beberapa laga persahabatan, sejauh ini.

Bagaimana target Anda di laga tandang melawan Vietnam nanti? Mengingat ini adalah pertandingan persahabatan terakhir sebelum Piala AFF.
Kemenangan di laga nanti bukanlah hal yang penting, sebab ini hanyalah pertandingan persahabatan. Rangking FIFA? Bukan itu juga yang kami cari. Hal yang penting dalam laga nanti adalah memperbaiki tim. Agar tim bisa semakin lebih baik jelang tampil di Piala AFF. Timnas harus tampil lebih kuat dan lebih percaya diri.

Apakah pertandingan tandang nanti akan berbeda dibandingkan laga kandang? Sebab sebelumnya, Indonesia pernah tampil di dua laga kandang dalam laga persahabatan.

Tentunya, tampil di laga tandang akan terasa berbeda. Saat di kandang, ada dukungan dari suporter, dan saat ini kami harus mengatasi tekanan dari lawan.

Pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl

Irfan Bachdim tampil konsisten di laga uji coba. Apakah dia akan tampil bagus di Piala AFF?
Irfan saat ini masih mengalami cedera. Saya rasa, dia akan kembali bugar dan baik-baik saja. Saya rasa, dia siap tampil di Piala AFF nanti. Saat Irfan pulih, saya yakin dia bisa kembali tampil bagus. Dia sudah semakin membaik dari cederanya, saya yakin dia cepat pulih.

Apakah Irfan akan kembali menjadi pemain kunci sama seperti di Piala AFF 2010 lalu?
Di Piala AFF 2010, Irfan bukan pemain kunci. Pemain kunci saat itu, Cristian Gonzales, Firman Utina, Maman Abdurrahman, Bambang Pamungkas. Saat itu, Irfan masih muda. Dan sekarang, dia sudah lebih matang dan bisa semakin bagus. Saat dia pulih dari cedera, saya rasa dia bisa menunjukkan penampilan yang bagus.

Dari tiga lawan yang akan dihadapi Indonesia di penyisihan grup Piala AFF nanti (Filipina, Thailand, dan Singapura), mana yang menjadi lawan paling berat? Apa alasannya?

Thailand akan menjadi lawan tersulit. Karena mereka punya tradisi kuat di Asia Tenggara. Lalu, Filipina sebagai tuan rumah juga harus diwaspadai. Singapura juga saat ini dalam level yang bagus.

Tapi, Singapura gagal menang dalam lima pertandingan terakhir. Apa berarti tren mereka menurun?
Memangnya kenapa? Saya rasa itu tak bisa jadi patokan. Masih ada beberapa pekan sebelum Piala AFF. Jadi, masih banyak waktu bagi mereka untuk berbenah.

Indonesia selalu memiliki banyak pemain berbakat. Namun, belum sekalipun juara Piala AFF. Apa penyebabnya?
Ini berarti, Indonesia masih belum cukup bagus. Dan Indonesia juga masih kurang beruntung. Saya rasa, jika Indonesia selama 20 tahun belum pernah juara Piala AFF, itu berarti tim belum cukup bagus. Anda masih harus memperbaiki tim yang ada. Dengan cara membuat perencanaan di masa yang akan depan. Tentunya, bakal ada saat di mana Anda naik dan turun.

Apakah tahun ini Indonesia punya kesempatan emas untuk menjadi juara?
Tahun ini akan sangat sulit. Tapi, tentu saja kami bisa juara. Sebab, semua tim memiliki peluang juara. Semua tim bisa juara. Tapi, mengenai seberapa besar peluang kami, saya tak tahu.

Pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl

Hasil Vo2 Max beberapa waktu lalu tidak sesuai harapan. Bagaimana cara meningkatkannya?
Kami perlu meningkatkan diri dengan cara berlatih lebih keras. General endurance (daya tahan umum) dengan rencana spesifik bisa diperbaiki dengan cara latihan lari. Kami perlu meningkatkan kekuatan, latihan fisik perlu lebih keras. Setelah hasil ini, kami langsung memulai latihan keras untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.

Jika sampai gagal lagi, ini bisa jadi kesempatan terakhir Anda menangani Timnas. Apakah ada persiapan khusus?
Ini akan menjadi kesempatan terakhir saya. Saya tak punya rencana untuk bertahan lama di Timnas Indonesia. Namun, kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di sepakbola. Persiapan khusus? Ini bukan tugas saya. Saya hanya sebagai pelatih, pemain yang harus memiliki persiapan khusus dalam turnamen ini. Semakin memperbaiki diri dan memberikan yang terbaik.

Bagaimana Anda melihat kompetisi TSC saat ini? Apakah kompetisi ini cukup membantu dalam menyiapkan skuat Timnas?
Tentu saja turnamen ini sangat membantu. Karena kita harus memiliki turnamen atau liga. Jadi, para pemain tak hanya duduk di rumah. Mereka harus berlatih dan bermain secara reguler. Meskipun bukan turnamen resmi ini cukup membantu, karena para pemain bermain secara reguler di turnamen atau liga.

Apakah ada kendala yang Anda hadapi dalam menyiapkan Timnas?
Saya memiliki tugas sulit karena hanya memiliki waktu singkat dalam menyiapkan Timnas, dan Timnas sudah lama tak bermain, karena ada sanksi FIFA. Saya hanya memiliki waktu 3,5 bulan sebelum Piala AFF. Saya harus menyiapkan tim saat kompetisi TSC baru berjalan 1,5 bulan.

Saat itu, klub-klub tak senang melepas pemainnya ke timnas, karena kompetisi masih bergulir. Jadi, saya harus mencari pemain yang tepat dari klub yang tepat. Tantangan besar bagi saya untuk mendapatkan pemain. Saya mendapatkan tugas yang berat untuk mendapatkan pemain yang saya inginkan, untuk membentuk tim yang sangat bagus. Namun, saya tak ingin ada campur tangan pihak lain saat memilih pemain.

Skuat Timnas saat ini dihuni banyak pemain muda. Apa harapan Anda terhadap mereka?
Tidak semuanya pemain muda. Saya ingin skuat Timnas menjadi lebih segar. Para pemain muda ini lebih haus akan kemenangan. Saya harap, mereka bisa menunjukkan kelas mereka. Mereka bisa tampil bagus dan menunjukkan yang terbaik.

Siapa pemain yang akan menjadi rising star di Piala AFF nanti?
Saya tak tahu. Saya tak bisa menjawabnya.

Apakah pemain yang tampil di luar negeri menunjukkan kualitas yang lebih baik?
Maksud Anda yang bermain di Jepang, Thailand dan Malaysia? Ya, tentu saja mereka menjadi lebih baik. Mereka membawa kualitas yang lebih baik saat membela Tim Nasional. Sebab, seperti yang Anda tahu Liga Indonesia bukanlah liga terbaik di dunia. Ada banyak pertandingan yang bagus di sini, namun ada juga yang berjalan dengan buruk. Contohnya, Irfan Bachdim yang bermain di Jepang. Dia menunjukkan kesan yang bagus saat memperkuat Timnas.

Apakah di masa depan, akan lebih banyak lagi pemain Indonesia yang tampil di luar negeri?
Tentu saja, Indonesia bisa. Masih banyak peluang di luar negeri. Eropa? Kalau untuk Eropa masih sulit, karena kualitas dan persaingan di sana sangat sulit untuk ditembus pemain Indonesia. Ada banyak syarat yang masih sulit dipenuhi pemain Indonesia untuk bermain di sana. Namun, untuk di Asia Timur seperti Jepang atau Korea Selatan, masih ada peluang. Atau mungkin di Malaysia. Kalau di Eropa masih sulit. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya