Kiai Vs Pengusaha di Pilkada Sumenep Hari Ini

Peserta Pilkada Sumenep deklarasi "siap menang siap kalah"
Sumber :
  • SP/ Zahrir Ridlo

SURABAYA POST – Hari ini, Senin 14 Juni 2010, rakyat Sumenep, Jawa Timur, memberikan hak suara dalam pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati kabupaten di pulau Madura itu. Ada delapan pasangan calon yang bertarung.

Banyak kalangan memprediksi pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Sumenep akan berlangsung sengit. Pilkada kali ini merupakan pertarungan antara kiai dan pengusaha.

Dari delapan calon bupati (cabup), dua di antaranya cabup dari kalangan kiai, yakni KH. A. Busyro Karim dan KH. Ilyasi Siraj. Keduanya tokoh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sedangkan dari kalangan pengusaha dan profesional, Azasi Hasan (perbankan), Samaruddin Toyyib, Bambang Mursalin, dan Sugianto.

Tidak adanya calon incumbent dalam Pilkada kali ini, menurut Direktur Madura Society Development(MaSDev) Imam Suhairi, sangat membuka peluang bagi kalangan pengusaha untuk merebut jabatan bupati.

Namun, kata dia, peta kekuatan cabup Sumenep saat ini, masih didominasi kalangan Nahdliyin yang berlatar belakang pesantren dengan dukungan santri. ”Tentu Ini menandakan dan menunjukkan peluang kandidat kyai masih terbuka lebar,” kata Suhairi.

Dua periode reformasi, kabupaten ini dipimpin figur kiai, KH. Ramdlan Siraj. Sehingga, sebagian masyarakat, kata Malhum, memang menuntut adanya perubahan pemimpin kabupaten ini dari kalangan pengusaha.

Akan tetapi, figur dari pengusaha sendiri tidak bisa menampik kekuatan besar NU dan pengaruh kiai yang masih sangat kuat di kabupaten ini. Sehingga, untuk merebut suara nahdiyin, lanjutnya, para pengusaha menggandeng wakil bupatinya dari kalangan kiai.

Seperti halnya Azasi Hasan yang menggandeng tokoh Muslimat NU, Nyai. Juga, Dewi Kholifah dan juga Bambang Mursalin yang berpasangan dengan KH. Saleh Abdullah (tokoh PKB).

Dengan komposisi tersebut, Imam melihat, ada empat pasangan calon yang memiliki kekuatan berimbang. Antara lain, pasangan KH. A. Busyro Karim-Songkono Sidik yang diberangkatkan PKB dan PDIP. Kemudian pasangan Azasi Hasan-Dewi Kholifah dari PKNU dan PBB.

Selanjutnya, pasangan Bambang Mursalin-KH. Saleh Abdullah dari Partai Demokrat, Partai Golkar, PKS, dan 20 partai gurem. Serta pasangan KH. Ilyasi Siraj-Rasik Rahman dari independen.

PKB Sumenep sebagai pemenang pemilu 2009 lalu, bukan hanya terbagi menjadi dua kutub kekuatan antara KH. Ilyasi Siraj dan KH. A. Busyro Karim, tetapi juga akan terbagi menjadi empat kutub, dengan masuknya Hj. Dewi Khalifah dan KH. Saleh Abdullah sebagai calon wakil bupati. ”Tinggal kita lihat berapa kekuatan dan pengaruh kandidat bersangkutan dalam meraih dukungan simpatisan PKB dan warga Nahdliyin,” kata Imam.

Penilaian yang sama juga diungkapkan Pengamat Politik Madura, M. Ali Humaidi kepada Surabaya Post tidak berani memastikan siapa yang akan keluar menjadi pemenang dalam pilkada kali ini. Tidak ada kekuatan mayoritas dalam pilkada kali ini karena ada empat kader PKB yang mencalonkan diri dalam pilkada kali ini. Antara lain, KH. A. Busyro Karim, KH. Ilyasi Siraj, KH. Moh. Saleh Abdullah, dan Nyai. Dewi Kholifah.

”Kami melihat kekuatan PKB sudah terbagi menjadi empat dukungan. Jadi tidak ada dukungan mayoritas dalam pilkada kali ini, meski PKB memiliki calon tersendiri,” katanya.

Dari peta politik tersebut, menurutnya, menjadi indikator bahwa sosok figur kiai masih dinilai relevan untuk kembali memimpin kabupaten ini. ”Empat kader PKB yang maju merupakan figur kiai. Artinya, kiai masih lebih dipercaya oleh masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan peta kekuatan keempat figur tersebut relatif berimbang. Mereka sama-sama memiliki basis massa dukungan yang sama. Ketua Taretan Institute for Madura ini memprediksi empat pasangan calon tersebut akan bersaing memperoleh suara terbesar.

Malhum memprediksi pasangan A. Busyro Karim-Sungkono Siddik yang didukung PKB dengan perolehan suara legislatif 125.393 suara (11 kursi) dan PDIP dengan 45.697 suara (6 kursi), akan lebih banyak meraup suara di wilayah daratan yang merupakan basis PKB dan PDIP.

Sedangkan Azasi Hasan-Dewi Khalifah (Assyifa) yang didukung PKNU sebanyak 33.291 suara (4 kursi) dan PBB sebanyak 31.879 suara (4 kursi), akan mendapatkan suara besar dari warga Muslimat NU. Selain itu, mereka juga akan mendapat suntikan suara dari wilayah kepulauan, karena Azasi merupakan pria kelahiran Pulau Kangean.

Kemudian pasangan Ilyasi Siraj-Rasik Rahman dari calon perorangan yang mengumpulkan dukungan KTP sebanyak 88 ribu. Humaidi menilai pasangan tersebut akan meraih suara besar, karena Ilyasi Siraj selain mantan Ketua PCNU Sumenep, dia juga adik kandung dari Bupati Sumenep saat ini, Moh. Ramdlan Siraj.

Untuk calon Bambang Mursalin- KH. Saleh Abdullah yang didukung Partai Golkar (PG) dengan 37.036 suara (4 kursi), PKS sebanyak 16.187 suara (2 kursi), PD sebanyak 34.585 suara (2 kursi), serta Partai Gurem sebanyak 83.421 suara.

Pasangan ini juga berpeluang menjadi pemenang dalam pilkada kali ini, jika kata Humaidi, mesin partai pendukung berjalan. Sebab, jika dihitung secara matematika, pasangan tersebut memiliki jumlah dukungan terbesar. ”Selain itu, ketokohan Saleh Abdullah sangat layak dijual ke masyarakat untuk meraup suara,” ujarnya.

Jika dilihat dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang disahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 884.471 orang dan banyaknya pasangan calon. Humaidi memprediksi sangat kecil kemungkinan ada pasangan calon yang mampu meraih angka 30 persen lebih.

Kekuatan Partai Pendukung Calon (sesuai hasil Pemilu Legislatif 2009):
1. Azasi Hasan-Dewi Khalifah (Assyifa), PKNU 33.291 suara (4 kursi), PBB 31.879 (4 kursi)
2.  A. Busyro Karim-Sungkono Siddik (Abussidik), PKB 125.393 (11 kursi), PDIP 45.697 (6 kursi)

Heboh Dugaan TPPO, Begini Pengakuan Mahasiswa Unnes saat Ikuti Ferienjob di Jerman

3. Malik Effendi-Rahmad (Mamad), PAN 46.485 suara (6 kursi), Hanura 28.620 suara (3 kursi)
4. R. Bambang Mursalin- M. Saleh Abdullah, Golkar 37.036 suara (4 kursi), PKS 16.187 suara (2 kursi),  Demokrat 34.585 suara (2 kursi), partai kecil 83.421 suara

5. M. Samaruddin Toyyib-Abdul Kadir, (Independen: 40.410 dukungan perorangan)
6. Kafrawi-Djoko Sungkono, (Independen: 36.550 dukungan perorangan)

Putra Tamara Bleszynski Ditabrak Orang Tak Bertanggung Jawab di Depan Rumah

7. Ilyasi Siraj-Rasik Rahman (Independen: 88.000 dukungan perorangan)
8. Sugianto-M. Muhsin Amir, PPP 60.647 suara, PDP 9.392 suara (hs)

Laporan Zahrir Ridlo

Pemain Chelsea rayakan gol Raheem Sterling

Chelsea Proteksi Raheem Sterling dari Hinaan Fans

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino coba memproteksi Raheem Sterling. Pemain asal Inggris itu menjadi sasaran ejekan suporter saat tampil di Piala FA lawan Leicester.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024