Golput Diprediksi Menangi Pilkada Sumenep

Seorang pemilih lanjut usia dipapah menuju TPS di Pilkada Sumenep
Sumber :
  • SP/ Zahrir Ridlo

SURABAYA POST – Tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diprediksi sangat minim. Indikasinya terlihat beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sepi pemilih.

Hingga pukul 10.00 WIB pada Senin 14 Juni 2010, ada beberapa TPS yang jumlah pemilihnya masih di bawah 100 orang. Direktur Madura Society Development (Masdev) Imam Suhairi memperkirakan dari jumlah pemilih 884.631, angka golput dalam Pilkada kali ini mencapai kisaran 35 sampai 45 persen.

”Golput akan menjadi pemenang Pilkada saat ini. Ini terlihat dari animo masyarakat yang datang ke TPS sangat rendah,” katanya. Penyebab tingginya golput karena kalangan muda apatis terhadap visi perubahan dari kandidat.

Selain itu, dia menilai, gejala tingginya golput karena sebagian masyarakat yang sudah bosan dengan sistem pemilihan. ”Ini terlihat dari beberapa kabupaten yang lain, angka golput selalu mendominasi sebagai pemenang,” ujarnya.

Kurang pahamnya warga terhadap Pilkada, menurutnya, juga menjadi penyebab tingginya golput, utamanya di pelosok dan pulau terpencil yang tidak tersentuh sosialisasi dari KPU. ”Selain itu, pegawai yang bertugas di tempat lain yang tidak bisa pulang,” ujarnya.

Sedangkan Ketua KPU Sumenep Thoha Shamadi mengaku optimistis tingkat partisipasi masyarakat tinggi. ”Masyarakat kita memiliki kesadaran tinggi untuk menggunakan haknya guna memilih calon pemimpin Sumenep periode 2010-2015,” ujarnya.

Apalagi, pihaknya sudah melakukan sosialiasi guna mengingatkan warga agar menggunakan hak pilihnya dalam pilkada nanti. ”Kami wanti-wanti masyarakat bahwa satu suara sangat berarti dalam Pilkada,” katanya.

Sesuai jadwal yang telah ditetapkan, waktu pemungutan suara di 2.128 tempat pemungutan suara (TPS) sejak pukul 07.00 WIB hingga 13.00 WIB.

Sementara itu, guna menarik minat warga mencoblos, anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 12 di Desa Kolor, Kecamatan Kota, mengenakan pakaian adat. ’’Kami ingin menggugah kesadaran pemilih untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilu kepala daerah (pilkada),’’ ujar Ketua KPPS 12 di Desa Kolor, Munawi Afi, di tempat tugasnya.

Pihaknya juga ingin memberikan nuansa beda yang menarik pada pelaksanaan pilkada, guna memancing pemilih menggunakan hak pilih. ’’Semoga dengan penampilan kami yang berpakaian adat bisa membuat semua pemilih di TPS kami menggunakan hak pilihnya,’’ ujarnya berharap.

Jumlah pemilih di TPS 12/Desa Kolor sebanyak 339 orang. Selain KPPS 12/Desa Kolor, anggota KPPS 7 di Kelurahan Kepanjin, Kecamatan Kota, juga mengenakan pakaian adat Madura.

Untuk pengamanan Pilkada Sumenep, polisi mengerahkan 1.191 petugas gabungan dari anggota Polres Sumenep, Polwil Madura, tiga polres lainnya di Madura, dan Satuan Brimob Polda Jawa Timur. Selain itu, satu unit kapal Mabes Polri dan helikopter milik Polda Jawa Timur juga disiagakan di Sumenep.

Wilayah Sumenep yang memiliki banyak pulau, membuat polisi menyiagakan kapal dan helikopter dalam rangka pengamanan pilkada. Sumenep memiliki 27 kecamatan dan sembilan di antaranya berada di wilayah kepulauan.

Kapolda Jatim Irjen Pol Pratiknyo, Minggu (13/6), mengecek persiapan Pilkada di Sumenep. Kapolres Sumenep AKBP Pri Hartono Eling Lelakon mengatakan, hingga tadi malam, Kapolda masih memantau sejumlah kecamatan. Kapolwil Madura Kombes Pol Suro Jouhari juga memantau situasi di Sumenep menjelang pilkada.

’’Alhamdulillah, Bapak Kapolda memberikan penilaian positif terkait persiapan pelaksanaan Pilkada. Selain memantau persiapan Pilkada yang dilakukan penyelenggara, Kapolda juga mengecek persiapan yang kami lakukan terkait pengamanan Pilkada,’’ ujarnya.

Pilkada Sumenep diikuti delapan pasangan calon, yakni Azasi Hasan-Dewi Khalifah, A. Busyro Karim-Sungkono Sidik, Malik Effendi-Rahmad, Bambang Mursalin-M. Saleh Abdullah, Samaruddin Toyib-Abdul Kadir, Kafrawi-Djoko Sungkono, Ilyas Siraj-Rasik Rahman, dan Sugianto-M. Muhsin Amir. (umi)

Laporan Achmad Zahrir Ridlo

Curhat Jurnalis Asing Kala Bertugas di China
Pendeta Gilbert Lumoindong

Kombes Wira Blak-blakan Kapan Panggil Pendeta Gilbert soal Kasus Penistaan Agama

Pendeta Gilbert sebelumnya sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024