Pembangunan Alun-alun Jadi Wujud Inovasi Kegiatan Warga Desa Menjing

Alun-alun Desa Menjing.
Sumber :
  • Agus Sutrisno (Kepala Desa Menjing)

Desa Menjing adalah sebuah desa kecil di Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di sebelah utara lereng Gunung Lawu membuat desa ini memiliki kultur masyarakat agraris pedesaan. 

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani, pedagang kecil, tukang bangunan, tukang kayu, dan tukang batu. Hal itu membuat rata-rata pendapatan penduduk tergolong kecil, sehingga Pemerintah Desa terus berusaha menciptakan inovasi infrastruktur guna mendorong kesejahteraan bagi warganya. 

Setelah ditelaah, nyatanya Kabupaten Karanganyar memiliki potensi besar di bidang wisata sejarah dan wisata alam. Letak geografis Desa Menjing yang berada di pintu masuk Kabupaten Karanganyar dari arah Sragen bagian timur membuatnya kerap dilewati wisatawan.

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Khususnya pada tiap akhir pekan dan hari libur nasional, para wisatawan lokal dari Sragen, Ngawi, Purwodadi, Blora, Pati, Kudus, dan Demak melewati Desa Menjing untuk pergi menuju kawasan wisata di Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Tawangmangu.

Pemerintah Desa pun memanfaatkan keuntungan letak geografis ini dengan membangun alun-alun desa sebagai pusat kegiatan masyarakat. Keputusan ini diambil pada tahun 2016 dengan memindahkan lokasi Kantor Desa ke arah belakang hingga menyisakan tanah lapang seluas 70 x 22 meter di depan Kantor Desa. 

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

Hal ini pun seperti dijelaskan Agus Sutrisno selaku Kepala Desa Menjing. Menurutnya, inovasi di Desa Menjing ini fokus pada pembangunan infrastruktur untuk aktivitas anak-anak. “Lumayan ramai (alun-alun) karena sering dipakai untuk aktivitas anak-anak.”

Pembangunan alun-alun Desa Menjing ini sebagian besar menggunakan Dana Desa. Di samping itu, bantuan keuangan juga diberikan oleh Kabupaten Karanganyar dan pihak ke-3. Pembangunan pun dilakukan secara gotong royong oleh Pemerintah Desa, BUMDesa, dan masyarakat desa.

Pada akhir tahun 2017, dilakukan pekerjaan tahap II dengan melakukan penataan kios dan bangunan Kantor Desa serta gedung Balai Desa. Hingga saat ini, alun-alun tersebut telah mencapai 50% rencana pembangunan dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat.

Pembangunan inovasi infrastruktur desa yang dimaksudkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat ini bisa dibilang cukup berhasil. Sebab, terbangunnya pusat kegiatan masyarakat ini kerap digunakan sebagai sarana olahraga, taman bermain dan edukasi, serta pusat pagelaran seni budaya yang memancing munculnya kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pusat kuliner dan kegiatan UMKM. 

“Ada juga yang jualan makanan-makanan kecil jadi bisa membantu masyarakat sini juga untuk mendapatkan penghasilan dari jualannya itu,” kata Agus. 

Namun, tidak berhenti disitu saja, menurut Kementerian Desa, inovasi di desa Menjing tetap perlu dilakukan pelatihan dan pembinaan usaha kecil menengah serta promosi alun-alun desa dengan memanfaatkan sosial media. 

Hal ini agar pembangunan alun-alun desa sebagai pusat kegiatan masyarakat ini dapat memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes) secara berkelanjutan, sehingga ekonomi masyarakat Desa Menjing semakin sejahtera.

Agus juga menjelaskan bahwa ke depannya inovasi di Desa Menjing masih terus difokuskan pada pembangunan infrastruktur untuk aktivitas anak-anak. “Kami melihat pembangunan tempat-tempat yang bisa dimanfaatkan untuk anak-anak, seperti alun-alun ini, saat ini sangat bermanfaat. Karena di Desa ini banyak SD dan SMK, jadi tempat-tempat yang bisa digunakan untuk aktivitas anak-anak sangat membantu sekali di sini,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya