Krisis Air, Inovasi Ala Jokowi Ini jadi Penyelamat di Desa Tamanasri

Salah satu warga di Desa Tamanasri yang memanfaatkan pompa air ala Jokowi.
Sumber :

VIVA – Musim kemarau memang menjadi tantangan bagi sebagian wilayah yang bergantung pada ketersediaan air bersih untuk mendukung aktivitas sehari-harinya. Begitu juga yang dialami oleh sebagian besar masyarakat Desa Tamanasri yang terletak di Kecamatan Ampel Gading Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Gagas Jabatan Kades 9 Tahun, Gus Halim Bersyukur Dapat Dukungan Luas

Akibat musim kemarau yang terjadi, masyarakat Desa Tamanasri sulit mendapatkan sumber air bersih untuk mendukung aktivitas sehari-hari mereka. Sebelumnya, masyarakat mendapatkan kebutuhan air bersih dari sumur yang ada di sekitar desa. Namun, sering kali saat musim kemarau tiba, sumur menjadi kering, ataupun air menjadi kurang bersih saat musim hujan. 

Memang, masyarakat Desa Tamanasri suka mengandalkan air bersih yang tersedia gratis dari Gunung Batok. Namun, permasalahan lain yang muncul untuk mendapatkan air bersih dari Gunung Batok ini adalah jaraknya yang cukup jauh dari pemukiman tempat tinggal masyarakat Desa Tamansari. 

Resolusi 2023, Gus Halim: Harus Lebih Fokus, Detail dan Terintegrasi Antar Unit Kerja

Masalah lokasi ini pun sudah diakali oleh masyarakat setempat dengan cara swadaya, namun lagi-lagi masalah muncul. Ternyata untuk mengalirkan air ke pemukiman warga di sekitar Gunung Batok, dibutuhkan mesin pompa yang membutuhkan bahan bakar minyak, hal inilah yang membuat cara ini memakan banyak biaya.  

Karena hal tersebut, Joko Widodo yang juga merupakan Kepala Desa Tamanasri memiliki gagasan untuk membangun saluran air dengan tenaga turbin. Tim Viva mencoba menghubungi Joko Widodo untuk memberikan keterangan mengenai proses pembangunan mesin turbin ini.

Kemendes PDTT Songsong 2023 dengan Penuh Optimisme dan Lebih Produktif

“Awalnya proses membangun mesin turbin ini juga tidak mudah ya. Awalnya ide saya untuk membangun ini (mesin turbin) juga banyak menerima penolakan karena dianggap tidak masuk akal,” jelas Joko Widodo. Namun, Joko melanjutkan hal tersebut tetap dilakukan meskipun dengan cara trial and error. 

“Selama beberapa bulan kita tetap coba teruskan untuk bangun ini (mesin turbin), yang awalnya ada sekitar 13 orang yang menjadi panitia pelaksana untuk mengerjakan ini, namun karena teman-teman ini pada waktu itu pesimis, akhirnya hanya tersisa 3 orang saja, ” kata Joko. 

Hasil perjuangan Joko yang menjadi Kades untuk periode 2012 - 2018 dan beberapa orang yang tersisa saat itu pun tidak sia-sia. Mesin turbin yang dibangun di Desa Tamanasri akhirnya mampu menyuplai air bersih dari Gunung Batok dan dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat desa. 

"Alhamdulillah dengan berbagai perjuangan tersebut, serta membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya, pompa air akhirnya bisa berhasil," ujar Joko.

Joko Widodo juga mengungkapkan, manfaat dibangunnya mesin turbin tersebut selain untuk mengalirkan air bersih, masyarakat juga tidak khawatir untuk membayar mahal. “Beban biaya yang ditanggung oleh masyarakat konsumen air bersih ini hanya berkisar Rp 5000-6000 per meter kubiknya,” ungkap Joko.

Inovasi mesin turbin yang dilakukan oleh Joko Widodo di Desa Tamanasri ini pun bisa direplikasi oleh desa yang mengalami permasalahan serupa dengan mempunyai potensi

yang sama, sehingga permasalah dasar masyarakat desa berupa kebutuhan air minum bisa teratasi.

Joko Widodo juga berpesan agar pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap inovasi dan upaya yang untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di desanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya